Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Belum Ada Kasus Virus Corona di Sulut

×

Belum Ada Kasus Virus Corona di Sulut

Sebarkan artikel ini
dr. Debby Kalalo, Kadis Kesehatan Sulut

MANADO — Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut berharap masyarakat bersikap waspada dan siap siaga terhadap virus Corona dari Wuhan China. Naman masyarakat Sulut diminta tidak panik terhadap informasi virus penyebab penyakit pneumonia berat (sesak nafas) itu.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dr Debie KR Kalalo MSc,PH, Kamis (23/01/2020) dalam rilis resminya mengatakan, informasi terkait penyakit Pneumonia Berat yang disebabkan oleh virus Corona dari Wuhan Tiongkok, telah diambil langkah antisipatif secara cepat oleh Dinas Kesehatan Sulut.

Diakuinya bahwa Sulawesi Utara memillki kerentanan terkait perkembangan penyakit ini. “Karena turis dari Cina banyak yang datang ke Sulut,” ujarnya.

Makanya Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara bekerjasama dengan stakeholder terkait telah mengupayakan langkah-Iangkah antisipatif. Langkah tersebut adalah:

  1. Membuat surat edaran kewaspadaan pnemonia kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta sejak 8 Januari 2020.
  2. Membuat surat surveilans aktif RS dan surveilans pasif RS ke rumah–rumah sakit agar dapat proaktif melaporkan kejadian penyaklt berpotensi KLB, termasuk kejadian pneumonia. Surat ini diedrkan 14 Januari 2020.
  3. Meningkatkan upaya pengamatan penyakit menyerupai lnfluenza (Influenza like illnesses) di Puskesmas-Puskesmas.
  4. Melakukan pemantauan pelaku perjaIanan dari Iuar negeri di pintu masuk negara di Bandara Sam Ratulangi Manado bekerja sama dengan KKP Kelas II Manado, dengan alat pemantau suhu (thermal scanner).
  5. Melakukan Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS) ke rumah-rumah sakit di Manado dan kabupaten lainnya, untuk memonitor kejadian penyakit menular potensial KLB termasuk kejadian pneumonia.
  6. Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara– cara pencegahan dan pengendaIian penyakit Pneumonia.
  7. Menyiapkan logistik terkait upaya pencegahan penyakit Pneumoma ini.

Kepada masyarakat Sulut, dr Debie Kalalo mengimbau agar masyarakat tidak panic karena penyakit ini tingkat fatalitasnya (kematian) rendah. “Dengarkan advis dari sumber terpercaya. Dan bila didapati adanya berita meresahkan, segera menghubungi Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.

Bila ada masyarakat mengalami gejala demam, batuk, disertai kesulitan bernafas, maka harus waspada.  Makanya segera mencari pertolongan ke pelayanan kesehatan/RS terdekat.

Seperti diketahui, kejadian berjangkitnya penyaklt infeksi paru menyerupai Pneumonia dengan penyebab virus Corona strain baru terjadi pada awalnya di Provinsi Wuhan Tiongkok.

Hingga 20 Januari 2020, dilaporkan ada 198 orang yang terinfeksi oleh penyakit ini. Sebagian besar ada di Provinsi Wuhan, terlapor adanya penyebaran ke Beijing. Otoritas Kesehatan di Jepang dan Thailand juga melaporkan adanya 3 kasus yang dicurigai, walaupun belum terkonfirmasi. Ada 3 kasus kematian akibat penyakit ini. Kasus kematian terjadi pada orang tua dan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan Iainnya.

Otoritas kesehatan di China berhipotesa bahwa penyakit ini terjangkit dari hewan liar yang dijual di pasar hewan ke manusia. Dilaporkan adanya transmisi (perjangkitan) dari manusia ke manusia, walaupun dengan probabilitas yang sangat kecil.

“Namun sampai hari ini, belum ada laporan ataupun terdeteksi adanya kasus Pneumonia berat dengan penyebab Virus Corona di Sulawesi Utara,” kata Kalalo.(oio)