Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Dinkes Sulut Klarifikasi Balita WNA China Tersuspek Corona

×

Dinkes Sulut Klarifikasi Balita WNA China Tersuspek Corona

Sebarkan artikel ini

MANADO — Saat ini beredar luas di media sosial terkait satu keluarga WNA asal China yang bersembunyi di Hotel Four Points Manado, dan telah diisolasi ke RSUP Kandou karena terjangkit virus Corona. Informasi itu juga menyarankan masyarakat untuk menghindari datang ke Hotel Four Points dan Manado Town Square (Mantos) agar tidak terjangkit virus Corona melalui air conditioner (AC).

Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Provinsi Sulut pun segera bereaksi dan memberi klarifikasi soal informasi tersebut. Kepala Dinkesda Sulut dr Debie Kalalo mengatakan, WNA asal China tersebut tidak benar dalam status bersembunyi.

“Mereka adalah wisatawan yang melanjutkan waktu liburan di Sulawesi Utara secara resmi, dan dipantau oleh travel agent yang membawa mereka ke sini,” ungkap Kalalo, Rabu (05/02/2020).

Kalalo menjelaskan, satu keluarga WNA China tersebut datang ke Manado pada 21 Januari 2020. “Tidak benar juga satu keluarganya sakit. Yang mengalami gejala demam adalah balita berumur 2 tahun 6 bulan pada 30 Januari, dan pada 3 Februari mengalami gejala batuk pilek,” terangnya.

Menurut Kalalo, karena indikasi itu maka bayi itu masuk dalam kriteria pengawasan, dan dimasukkan ke dalam ruang isolasi RSUP Prof Kandou Manado.

“Karena keberadaan pasiennya masih balita, maka kedua orangtuanya juga harus ikut mendampingi yang bersangkutan,” tuturnya.

Kalalo mengatakan, sampel dari pasien balita itu telah diambil dan diperiksa di Puslitbangkes Kemenkes RI. “Dan dalam waktu yang tidak terlalu lama status yang bersangkutan sudah akan diketahui,” katanya.

Terkait informasi virus corona dapat menjangkit lewat AC, Kalalo menegaskan tidak ada bukti ilmiah bahwa virus 2019 nCoV menular lewat sistem pendingin udara central.

“Karena diperlukan partikel bersin dan batuk yang cukup besar untuk virus bisa bertahan. Pemanasan oleh sinar matahari akan membuat virus menjadi inaktif,” paparnya.

Dia mengimbau masyarakat di Sulut untuk tidak mudah percaya informasi hoaks yang belum tentu kebenarannya. “Kami harap juga tidak mudah menyebarkan informasi (yang belum jelas) tanpa klarifikasi terlebih dahulu,” ujar Kalalo.(oio)