Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Survey 62 Persen, Olly Masih Sulit Dikalahkan

×

Survey 62 Persen, Olly Masih Sulit Dikalahkan

Sebarkan artikel ini
Ikrama Masloman (kanan) saat memberikan penjelasan kepada wartawan.

MANADO — Sulawesi Utara tak lama lagi menghadapi Pilkada Serentak Gubernur dan Wakil Gubernur pada 09 Desember 2020 mendatang. Lingkaran Survey Indonesia (LSI Network) bersama Konsultasi Citra Indonesia (KCI) merilis data survey April 2020 tentang kekuatan petahana dan peluang penantang dalam Pilkada Sulawesi Utara (Sulut).

Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ikrama Masloman mengungkapkan, survei dilakukan dengan menggunakan sampel 800 responden di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Utara.

“Menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini 3,5 persen,” ungkap Ikrama, dalam konferensi pers di Hotel Aston Manado, Minggu (9/8/2020).

Berdasarkan survei tersebut, kata putra Sulut ini, Olly Dondokambey (OD) sebagai petahana masih sulit dikalahkan.  Bahkan, dia menyebutnya sebagai matahari tunggal terjadi di Sulut, seperti beberapa provinsi lain di Indonesia. “Tergambar dari elektabilitas OD yang didukung sebesar 62 persen,” bebernya.

Sementara elektabilitas para penantangnya berada di bawah 10 persen. “Christiany Eugenia Paruntu berada di posisi kedua dengan 9,3 persen dukungan, E2L 6,7 persen dukungan, GSVL 4,5 persen dukungan, VAP 3,3 persen dukungan. Sedangkan yang belum menentukan pilihan sebesar 13,9 persen,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, dari elektabilitas para bakal calon gubernur, tergambar pula pemilih militan atau strong supporters. “Petahana solid sudah di atas 45 persen. Tetty Paruntu pemilih militannya sebesar 6,2 persen, selanjutnya Elly Lasut 5,3 persen, GS Vicky Lumentut 2,5 persen, Vonny Panambunan 2 persen, dan mereka yang belum menentukan pilihan sebesar 37 persen,” katanya.

Petahana, katanya, sangat kokoh karena empat alasan. Pertama, tingkat kepuasan terhadap petahana di atas 80 persen. Mereka yang puas dan cukup puas dengan kinerja Olly Dondokambey sebagai petahana sebesar 84,7 persen, sedangkan yang menyatakan kurang puas dan tidak puas sama sekali hanya sebesar 11,4 persen.

Selain kepuasan, persepsi keberhasilan petahana diapresiasi lebih tinggi. “Yakni mereka yang menyatakan petahana sangat berhasil dan cukup berhasil sebesar 85,5 persen, sedangkan yang menyatakan kurang berhasil dan tidak berhasil sama sekali kurang dari 10 persen, yaitu hanya sebesar 9,5 persen,” ungkapnya.

Alasan kedua, Olly Dondokambey memiliki tingkat popularitas atau pengenalan tertinggi, yakni dikenal oleh 90,5 persen; juga tingkat kesukaan yang tinggi sebesar 91,4 persen.

Kedua tertinggi Elly Lasut (E2L) dikenal sebesar 79 persen dengan tingkat kesukaan sebesar 75,3 persen, selanjutnya Vicky Lumentut (GSVL) dikenal 67,8 persen dengan tingkat kesukaan sebesar 73,3 persen, Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu dikenal sebesar 64,8 pesen dengan tingkat kesukaan sebesar 76,2 persen, dan Vonny A Panambunan (VAP) dikenal sebesar 59,3 persen dengan tingkat kesukaan sebesar 66,3 persen.

Alasan ketiga, tergambar dari persepsi menginginkan kembali petahana yang tinggi. “Mereka yang menginginkan petahana menjabat kembali sebagai Gubernur Sulawesi Utara sebesar 69 persen. Mereka yang tidak menginginkan sebesar 14,8 persen dan yang tidak menjawab sebesar 26,2 persen,” jelasnya.

Menurut Ikrama, OD juga cukup populer dan solid berada di puncak survey karena sudah jelas partai politik yang mendukungnya. Begitu juga pasangannya.

“Nah, yang lain masih masih mencari-cari dukungan, dan juga belum pasti pasangannya, makanya masih sangat rendah di survey,” ujarnya.

Ikrama menambahkan, elektabilitas petahana akan bertahan pada sisa lima bulan ini jika sentimen positif terhadap kinerja terjaga. Adapun suara kompetitor masih berpotensi naik jika ada kenaikan popularitas dan strategi politik yang tepat dalam menjangkau pemilih yang luas.

“Namun masih sulit untuk mengejar elektabilitas petahana. Jika tak ada blunder yang mahadahsyat, petahana Olly Dondokambey sulit dikalahkan,” ujarnya