Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

63,6 Miliar Komoditas Ekspor Sulut Menuju 14 Negara

×

63,6 Miliar Komoditas Ekspor Sulut Menuju 14 Negara

Sebarkan artikel ini
Gubernur Olly menyaksikan kontainer yang telah diisi produk ekspor dari Sulut

BOGOR — Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Bogor, Sabtu (14/08/2021) melepas produk ekspor pertanian secara serentak untuk 17 titik. Pelepasan Merdeka Ekspor 2021 di 17 titik pelabuhan dan bandara di Indonesia ini juga diikuti Gubernur Sulut Olly Dondokambey di Pelabuhan Bitung.

Program Merdeka Ekspor ini mengakomodasi berbagai produk hasil pertanian untuk diekspor ke berbagai Negara dengan nilai total ekspor lebih dari Rp7,29 triliun.

Dari Sulut sendiri menyumbang 6 komoditi dengan nilai ekspor Rp63,6 miliar. Pelepasan dilakukan langsung dari Terminal Petikemas Pelabuhan Laut Bitung oleh Gubernur Olly.

Adapun 6 komoditi tersebut seluruhnya berasal dari sektor perkebunan yakni pala biji, bunga pala, pala bubuk, bungkil kelapa, kelapa parut, dan santan kelapa dengan total volume keseluruhan mencapai 13.028 ton. Komoditas ini dikapalkan menuju 14 negara.

Gubernur Olly mengatakan, Pemprov Sulut sangat mensupport kegiatan ekspor dari Bumi Nyiur Melambai dan berkomitmen akan terus membuat terobosan, baik dari kebijakan dan fasilitas agar ekspor Sulut terus meningkat.

“Untuk para petani, saya sangat mengapresiasi karena meski di tengah pandemi Covid-19, pertanian mampu memberikan sumbangsih di sektor perkonomian,” kata Gubernur.

Olly menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sulut di tahun 2021 yang mencapai 8,7 % tumbuh merata di 15 kabupaten/kota. “Hal ini patut kita syukuri karena kontribusi sektor pertanian dan perkebunan sangat besar,” katanya.

Olly mengatakan harapan Jokowi terkait produk unggulan di 15 kabupaten/kota di Sulut seluruhnya mempunyai  kontribusi terhadap hasil pertanian. Hanya saja masih konsen terhadap akses jalur yang sementara didorong oleh pemerintah di Pelabuhan Bitung dan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.

Sebelum melepas ekspor dari Sulut, Olly Dondokambey juga melakukan penyerahan Pythosanitary Certificate kepada perwakilan eksportir dan melakukan simbolis penyegelan salah satu peti kemas komoditas unggulan baru dari Sulut yakni santan kelapa milik PT Indoworld yang berproduksi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.

Penyegelan tersebut disaksikan Kepala Kantor Wilayah DJPC Sulawesi Bagian Utara, Cerah Bangun dan Kepala Balai Karantina Manado Donni Muksydayan Saragih.

Donni Muksyadayan menyampaikan bahwa dalam satu tahun terakhir bertambah 55 produk ekspor baru dan bertambah 16 eksportir baru dari Sulut.

“Beberapa komoditas baru dari Sulut dalam satu terakhir ini adalah tanaman hias yang sudah diekspor ke 16 negara, air kelapa ke 2 negara, bahkan ada ekspor baru dari Indonesia asal Sulut yaitu Stevia ke Korea yang ke depan dapat menjadi salah satu ekspor unggulan baru,” katanya.

“Sinergi yang terbangun baik dan kemudahan fasilitasi serta dukungan besar dari Pak Gubernur beserta jajaran dinas diharapkan dapat terus meningkakan ekonomi Sulawesi Utara dari sektor Pertanian,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama saat menyampaikan laporannya secara daring, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa kinerja ekspor pertanian Indonesia saat ini sedang meningkat pesat. Ia menyebut bahwa sektor pertanian masih bisa tetap kuat dalam suasana pandemi Covid-19 ini.

“Pada Januari hingga Juni 2021 nilai ekspor menembus Rp277,95 triliun, meningkat 40,29% dibandingkan periode yang sama tahun 2020,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihak Kementan menyatakan akan melakukan beberapa akselerasi ekspor produk pertanian.

“Diharapkan nantinya pada 2024 mendatang ekspor pertanian RI berlipat ganda hingga 3 kali nilai hari ini. Dalam mewujudkan hal itu, kami akan berusaha mengembangkan beberapa produk yang potensial,” ujar Mentan.(hdr/red)