Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

2 Kapal Wisata 38 M untuk Bunaken dan Likupang

×

2 Kapal Wisata 38 M untuk Bunaken dan Likupang

Sebarkan artikel ini
Kadis Perhubungan Sulut (kedua kiri) bersama staf menjemput kapal wisata KM Nirmala Bahari 1 di Pelabuhan Munte, Likupang.

MANADO – Untuk mendukung pengembangan kawasan wisata Likupang dan Bunaken, Kementerian Perhubungan membantu dua unit kapal wisata bottom glass trimaran. Satu unit yang dinamai KM Nirmala Bahari 1 telah tiba di Pelabuhan Likupang, Minahasa Utara, Jumat (18/02/2022) siang.

“Dua unit kapal bottom glass trimaran ini merupakan hasil lobi Pak Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) ke pemerintah pusat. Keduanya untuk mendukung pengembangan wisata bahari di Sulut, khususnya Bunaken dan KEK Pariwisata Likupang,” ujar Kadis Perhubungan Sulut Izak Rey, tadi siang seraya menambahkan bahwa satu unit lagi, KM Nirmala Bahari 2 sedang dalam perjalanan ke Manado dari Surabaya.

Informasi teknis kapal

Menurut Izak, kapal bantuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemehub ini dikhususkan untuk para wisatawan yang hendak menikmati keindahan bawah laut.

“Sama dengan perahu-perahu katamaran di Bunaken, tapi ukurannya lebih besar dan menampung lebih banyak penumpang,” ungkapnya.

Rute pelayaran kapal yang dibangun dengan dana APBN 2020 dan 2021 itu adalah Manado – Bunaken dan rute Likupang – MaNaGaBaTa (Mantehage, Nain, Gangga, Bangka, Talise).

Sementara informasi yang diperoleh di laman LPSE Kemenhub: lpse.dephub.go.id bahwa unit 1 kapal wisata bottom glass trimaran (KM Nirmala Bahari 1) dibangun oleh PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard senilai Rp. 18,92 miliar dan unit 2 (KM Nirmala Bahari 2) dibangun oleh PT Ben Sentosa senilai Rp19,36 miliar. Total anggaran pembangunan dua unit kapal wisata ini Rp38,2 miliar.

Menurut rilis Ditjen Perhubungan Laut beberapa waktu lalu, pembangunan kapal wisata bottom glass itu sebanyak empat unit. Yakni dua unit untuk Bunaken dan Likupang, serta dua unit lagi untuk Labuan Bajo.

“Ini dilakukan dalam rangka mendukung program pengembangan di kawasan lima Destinasi Wisata Super Prioritas, guna menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara untuk melihat keindahan pemandangan bawah laut di Labuan Bajo dan Bunaken,” kata Andi Hartono, mantan Sesditjen Perhubungan Laut awal 2021 lalu.(red)