Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Harga Barito Melejit, Masyarakat Manado Menjerit

×

Harga Barito Melejit, Masyarakat Manado Menjerit

Sebarkan artikel ini

MANADO – Harga-harga komoditas rempah-rempah dapur di Manado terus meroket. Setelah cabai rawit (rica) yang menyentuh angka Rp100 ribu per kilogram dan tomat sudah stagnan di Rp20 ribuan per kilo, kini warga Manado harus berhadapan dengan tingginya harga bawang merah.

Pantauan di pasar-pasar tradisional, harga bawang merah di pekan lalu sudah menyentuh Rp70 ribu per kilo gram. Harga ini tiba-tiba melonjak, karena di pekan sebelumnya masih di kisaran Rp40 ribu per kilo.

“Tidak tahu penyebabnya apa. Yang pasti menurut distributor harganya sudah demikian. Naik,” ujar Ipin, penjual rempah di Pasar Pinasungkulan Karombasan Manado.

Pekan ini juga harga bawang merah terus merambat naik hingga Rp80 ribu per kilogram. Menurut pedagang yang lain, beberapa pedagang terpaksa tidak menjual bawang merah karena stok yang sedikit di distributor, dan juga mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk modal.

“Soal laku, tetap ada yang laku. Tapi modal tertahan lama, karena putaran lambat akibat pembeli sedikit. Makanya, untuk sementara saya belum sedia bawang merah,” ujar Omi, pedagang lainnya.

Imbas dari kenaikan harga rempah-rempah Barito (bawang, rica, tomat) ini membuat sejumlah pedagang makanan atau restoran, mengurangi porsi lauk dan sambal cabe. Pedagang makanan berbahan protein daging kambing di Kampung Arab Manado, misalnya, memilih untuk berhenti sementara berjualan karena kondisi ini.

“Terutama harga bawang. Menurut kami sudah tak masuk akal. Masa hanya dalam hitungan satu minggu saja, harganya melonjak sampai dua kali lipat,” ujar Nilam, penjual gulai dan sate kambing di Kampung Arab.

“Harga bawang merah sekarang Rp80 ribu, mau jualan bagaimana kalau bahan baku mahal begini. Yah, terpaksa untuk sementara waktu istirahat dulu jualan. Jadinya cuma rugi kalau paksa untuk jualan,” kata Nilam.(Red)