Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Sulut Terus Berinovasi

×

Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Sulut Terus Berinovasi

Sebarkan artikel ini

MANADO – Perwakilan Badan  Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulut membuat inovasi dalam mempercepat penurunan stunting di Sulut. Salah satunya program Gebyar Kampung Berkualitas.

“Gebyar Kampung Keluarga Berkualitas di Manado Tua menjadi salah satu langkah mempercepat penurunan angka stunting di daerah ini,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara, Diano Tino Tandaju di Manado Tua, Kamis (23/06/2022)

Percepatan penurunan angka stunting di Sulut perlu kerja keras dengan berbagai inovasi karena berdasarkan data survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, angka prevalensi stunting di Sulut sebesar 21,6 persen, masih cukup tinggi.

Tandaju juga menegaskan bahwa dulu slogan BKKBN adalah Dua Anak Lebih Baik, tetapi sekarang ini bergeser menjadi Berencana Itu Keren.

“BKKBN sekarang berbicara sumber daya manusia di tahun 2045 mendatang, Indonesia Emas, Indonesia 100 tahun, sehingga mempersiapkan generasi yang sehat jenius dan berkualitas menjadi penting dilakukan,” katanya dalam sambutan.

Tino Tandaju

Tandaju menambahkan, BKKBN memberikan pelayanan dan juga bantuan kepada anak-anak atau keluarga yang berisiko stunting.

Sebagaimana data, di Kota Manado, daerah Manado Tua adalah yang tertinggi untuk anak dan keluarga berisiko stunting. Di sini terdapat 28 anak stunting.

“Ada bantuan dari BSI dan bantuan santunan kepada anak anak stunting sampai bulan Desember 2022 dalam bentuk makanan tambahan yang ditanggung oleh CSR dan BKKBN. Untuk BKKBN Sulut dananya dari keikhlasan pegawai melalui (pemotongan) dana perjalanan dinas,” ujar Tandaju.

Dia menambahkan, upaya percepatan penurunan stunting juga dilakukan TP-PKK Sulut dengan membentuk Satgas Stunting yang diketuai oleh Ketua TP-PKK Provinsi Sulut Ny Rita Dondokambey- Tamuntuan.

“Dalam satgas ini ada Poltekes yang nantinya akan memberikan pemahaman tentang makanan bergizi bagi anak stunting. Hal ini juga yang akan dikembangkan di Manado Tua,” ungkap Tandaju.

Tino juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulut dan Kota Manado yang banyak mendukung program BKKBN.

“Sudah terbentuk juga Tim Percepatan Penurunan Stunting di tingkat provinsi yang diketuai oleh Wakil Gubernur Steven Kandouw dan di Kota Manado diketuai Wakil Wali Kota Richard Sualang,” ujarnya.

Dalam acara ‘Gebyar Kampung Keluarga Berkwalitas’ juga dilakukan pencanangan program ‘Bapak Asuh Anak Stunting’ (BAAS) dengan menyerahkan bantuan untuk 28 anak balita stunting dan pengasuhan bagi tujuh anak stunting melalui program pendampingan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut serta program pengasuhan ibu hamil dari Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Suramandu, Kimia Farma, dan IBI.

Ketua Panitia dr. Jeanny Y Winokan. MAP dalam laporannya menyebutkan Gebyar Kampung Keluarga Berkualitas melalui rangkai kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas dalam rangka percepatan penurunan stunting, dan kegiatan penguatan kemitraan Tingkat Provinsi Sulawesi Utara dikolaborasikan dengan BOKB dari Dinas PP KB dan IBI Kota Manado.

“Tujuan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelolaan Kampung KB dalam upaya penurunan stunting di Kampung KB, meningkatkan konvergensi lintas sektor dalam membangun kualitas Kampung KB,” paparnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini mewakili Gubernur Sulawesi Utara Kadis Dukcapil dan KB Provinsi Sulut Dr. Lynda Watania, MM. MSi; Walikota Manado yang diwakili Staf Ahli Wali Kota Bidang Hukum dan Politik Hans Tinangon; Tim TPPS Provinsi Sulawesi Utara; Kepala Dinas PP dan  KB Kota Manado. Ir. Meisje Wollah; Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr. Steaven Dandel; Staf Khusus Wali Kota Manado Ir. Corry Corales; TP – PKK Kota Manado yang dihadiri oleh Dra Frida Woimbon, MSi; Ketua IBI Cabang Kota Manado Masye Tokalase, dan pemerintah Kecamatan Bunaken.(red)