Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

14 Hari Terombang-ambing di Laut, 2 Nelayan Filipina Ditemukan di Perairan Siau

×

14 Hari Terombang-ambing di Laut, 2 Nelayan Filipina Ditemukan di Perairan Siau

Sebarkan artikel ini

SITARO — Kurang lebih 14 hari terombang-ambing di laut, 2 orang nelayan asal Filipina yakni Joseph Matas, (41) Tahun, warga desa Bawing, Kalumpang, General Santos City, dan Reynaldo Lacia, (47) warga Desa Puting Batu, Kalumpang, General Santos City, berhasil diselamatkan oleh Kepolisian Sektor Siau Barat, melalui Subsektor Makalehi yang bekerja sama dengan Nelayan Pulau Makalehi Kecamatan Siau Barat, Senin (23/1/2023).

Dari informasi yang dirangkum wartawan GoSulut.com, kedua nelayan asal Filipina Selatan ini, pertama kali ditemukan oleh nelayan (Pajeko) asal Manado yang sedang melintas di antara perairan Makalehi dan perairan Sangihe, yang hendak balik ke Manado.

Memasuki perairan bagian utara Makalehi, pihak Pajeko meminta tolong kepada Wahyudi Bulanta Alias Bay (47) warga Lindongan II Kampung Makalehi Induk Kecamatan Siau Barat, yang kebetulan sedang memancing di sekitar lokasi tersebut, untuk membawa Perahu jeni pamboat dan penumpangnya ke Kapitalau Kampung Makalehi Induk untuk selanjutnya mendapatkan pertolongan.

Karena perahunya tidak mampu menampung penumpang lebih, Wahyudi pun memuat satu orang dari dua nelayan asal Filipina tersebut ke darat.

Sekitar pukul 14.00 Wita, Wahyudi bersama dengan satu orang warga negara Filipina melaporkan kejadian tersebut ke Kapolsubsektor Makalehi AIPDA Gad Jefry Johanis.

Mendapatkan informasi tersebut Kapolsubsektor Makalehi bersama Kapitalau Kampung Makalehi, Steven Tatangindatu dan warga langsung melakukan upaya evakuasi dan mencari informasi terkait kejadian tersebut.

“Sekira pukul 15.55 Wita, kami berhasil menemukan sekaligus mengevakuasi satu nelayan sisanya, serta menarik perahu jenis Pamboat milik mereka ke darat,” kata Johanis.

Sementara itu, berdasarkan kesaksian keduanya (WNA,red), yang diterjemahkan oleh Wahyudi Bulanta bahwa, mereka awalnya pergi melaut menggunakan perahu jenis Pamboat, pada Selasa (10/1/ 2023) sekitar Pukul 21.00 waktu Filipina, dengan tujuan memancing di ponton/rakit, yang ada di perairan Negara Filipina.

Setibanya di tempat memancing ikan, mereka langsung mengikat Perahu di ponton/rakit.

Tiba-tiba cuaca berubah jadi buruk sehingga ponton/rakit tersebut putus dan mereka pun hanyut bersama rakit tersebut.

Beberapa saat kemudian mereka berdua mengambil keputusan untuk membuka tali yang terikat tersebut untuk kembali ke darat dengan situasi yang ada, tetapi karena BBM jenis solar yang mereka bawa habis sehingga mereka berdua terkatung-katung di tengah laut sampai terdampar ke Perairan Indonesia.

Akibat hantaman ombak, bagian Bahateng (Penopang/Penyeimbang) sebelah kiri perahu mereka, mengalami kerusakan.

Selanjutnya mereka ditemukan oleh Nelayan Indonesia dan ditarik ke Pulau Makalehi. (gus)