Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

SIEJ Gelar ToT Jurnalisme Data Lingkungan, Belajar Beragam Tools Hingga Peta Deforestasi

×

SIEJ Gelar ToT Jurnalisme Data Lingkungan, Belajar Beragam Tools Hingga Peta Deforestasi

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – The Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ) atau Perkumpulan Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia menggelar Training of Trainers (ToT) Jurnalisme Data selama dua hari.

ToT Jurnalisme data yang digelar oleh SIEJ itu berlangsung pada, Sabtu – Minggu (4-5/3/2023) di Oakwood Suites Kuningan Jakarta. Kegiatan ini diikuti sejumlah jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia.

“Jurnalisme data telah menjadi tren baru jurnalisme global dan disebut-sebut menjadi genre jurnalisme masa depan. Inilah mengapa SIEJ menggelar ToT ini,” ujar Ketua Umum SIEJ Joni Aswira didampingi Sekjen Fira Abdurrahman.

Dia mengatakan, dengan pengetahuan dan keterampilan terkait jurnalisme data diharapkan anggota SIEJ termasuk simpul-simpul di daerah mampu menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas khususnya di berbagai isu lingkungan.

“Melalui ToT ini diharapkan akan muncul trainer-trainer jurnalisme data lingkungan, untuk melatih jurnalis di daerah memperkuat liputan isu lingkungan,” ujarnya.

Pelatihan selama dua hari ini menghadirkan dua trainer yakni Wan Ulfa Nur Zuhra dari Indonesian Data Journalism Network (IDJN), dan Mawa Kresna yang merupakan Editorial Manager IDJN.

Sejumlah materi yang menjadi pokok pembahasan dalam ToT itu adalah 5W+1H Jurnalisme Data, Menemukan Cerita Lewat Spreadsheet, Mencari Data, Membersihkan Data, dan Membuat Database, Visualisas Data, dan Transparansi Data.

Ada beragam tools yang digunakan dalam jurnalisme data, mulai dari tahap pengumpulan data hingga visualisasi, salah satunya bagaimana membaca peta deforestasi.

Peserta dalam ToT ini merupakan Pengurus Nasional SIEJ yang berasal dari sejumlah daerah seperti Manado, Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Lampung, dan Padang.

Jurnalisme Data Penting!

Jurnalisme data dapat didefinisikan semacam keterampilan baru untuk mencari, memahami, dan memvisualisasikan sumber digital di saat kerja-kerja jurnalisme tradisional dirasakan tidak cukup.

Dalam perkembangannya, jurnalisme data juga menjadi tren yang muncul karena kehadiran big data. Sehingga jurnalisme data ialah bentuk memanfaatkan big data dalam proses pembuatan berita atau sumber suatu cerita.

Penyajian karya jurnalistik dengan menggunakan data akan terlihat lebih rinci, menarik, kredibel, dan disertai dengan analisa yang mendalam. Era digital memungkinkan kolaborasi antara teknologi dengan jurnalisme untuk menyelami kedalaman cerita, termasuk dalam narasi-narasi lingkungan hidup, agar lebih terstruktur dan bisa lebih dipahami dengan mudah. Menemukan konteks dari serangkaian proses analisa data yang menggunakan seperangkat tools.

Teknologi media baru akan menyusun data-data menjadi terstruktur, menemukan pola, dan merangkainya menjadi sebuah cerita. Jurnalisme data juga melayani dua tujuan penting bagi  penyajian berita: menemukan cerita unik (bukan dari kabel berita) dan menjalankan fungsi kontrol  yang lebih kuat terutama di saat mengungkapkan skandal kejahatan publik.

Praktek Jurnalisme Data akan menjadi standar baru bagi jurnalis di era digital, di mana teknologi informasi semakin berkembang pesat. Pendek kata, jurnalis dituntut mengembangkan dirinya untuk menguasai jurnalisme data. Namun sayangnya, keterampilan ini baru dimiliki segelintir jurnalis.

Untuk itu, SIEJ dan Ekuatorial menggelar ToT Jurnalisme Data Lingkungan, agar nantinya SIEJ dan Ekuatorial memiliki trainer untuk jurnalisme data yang handal, dan bisa mengembangkan serta memberikan pelajaran pada jurnalis muda dan anggota SIEJ terutama terkait data-data atau isu lingkungan hidup.(red)