KriminalMinahasaSulut

Kasus Kematian Wartawan Riyo Noor Akan Dibawa AJI Manado ke Komite Keselamatan Jurnalis

66
×

Kasus Kematian Wartawan Riyo Noor Akan Dibawa AJI Manado ke Komite Keselamatan Jurnalis

Sebarkan artikel ini

MANADO — Kasus kematian wartawan Tribun Manado Riyo Noor di Tompaso, Minahasa, masih belum terungkap siapa pelakunya.

Kini, Polda Sulut bersama Polres Minahasa terus menyelidiki dan menyeriusi pengungkapan kasus tersebut.

Namun, berbagai upaya lewat temuan barang bukti serta pencarian lewat CCTV hingga belum menemukan titik terang, soal sosok pengendara mobil Agya berwarna hitam itu.

Sebabnya, dengan melihat hal tersebut Ketua AJI Manado Fransiskus Marcelino Talokon angkat bicara.

“Kami sekali lagi tegaskan, kasus Riyo Noor akan kami kawal. Ini kejahatan luar biasa dan kelihatan sudah direncanakan,” jelasnya Jumat (24/3/2023).

Talokon menyebut kasus ini akan dibawa ke Komite Keselamatan Jurnalis.

“Ini juga sudah menjadi perhatian AJI Indonesia, mereka selalu memantau proses kasus ini yang sementara bergulir di kepolisian,” katanya.

Dia pula meyakini dalam waktu dekat Polda Sulut akan menemukan keberadaan pelaku.

“Polisi pun punya berbagai cara untuk menuntaskan kasus ini,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Setyo Budianto sudah memerintahkan Ditreskrimum Polda Sulut memback up Polres Minahasa untuk melakukan penyidikan.

“Pastinya untuk teknis tak perlu saya jelaskan, semua pasti berharap bahwa akan terungkap, tapi saya berharap semua didukung dengan bukti yang kuat, semua ada proses dan tahapan,” ucapnya.

Dia berharap dengan sejumlah langkah yang terus dilakukan saat ini oleh kepolisian, dapat mengungkap secepatnya pelakunya.

“Karena saya melihat bahwa bukan lakalantas biasa, ini lakalantas tabrak lari yang menyebabkan matinya seseorang adalah sesuatu yang luar biasa,” tuturnya.

Dia mengakui ada beberapa kendala yang dialami dalam proses penyelidikan ini, di antaranya saksi relatif yang tidak ada melihat kejadian yang terjadi.

“Kita hanya mengandalkan beberapa sumber, jadi memang agak kesulitan dalam hal itu. Tapi itu merupakan suara tantangan buat kami untuk mengungkap siapa pelakunya,” tutupnya. (red)