Tomohon

Jika Dipercayakan Pimpin Tomohon, Miky-Cherly Bilang Pupuk Bersubsidi Tidak akan Bermasalah

1618
×

Jika Dipercayakan Pimpin Tomohon, Miky-Cherly Bilang Pupuk Bersubsidi Tidak akan Bermasalah

Sebarkan artikel ini
mIky-Cherly, Tomohon, pupuk bersubsidi
Miky-Cherly menggunakan tolu sebagai simbol kepedulian kepada petani saat menuju KPU Tomohon untuk mendaftar bapaslon wali kota dan wakil wali kota

TOMOHON—Peduli dan sangat dekat dengan kalangan petani, Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Wali Kota dan Wali Kota Tomohon Miky Wemur-Cherly Mantiri menjamin tak akan ada lagi pupuk bersubsidi bermasalah seperti yang terjadi saat ini.

Hal itu diungkapkan Duo Wewene Tou Mu’ung ini fdalam setiap kesem;atan bertemu dan mendengar asporasi, bahkan keluh kesah para petani di Kota Tomohon yang kurang lebih 60 persen masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

‘’Jika Tuhan berkenan dan mendapat kepercayaan masyarakat, di dalamnya petani untuk memimpin Kota Tomohon dengan segala kekayaan SDM dan SDA, termasuk memiliki lahan pertanian, maka tidak akan terjadi lagi ketiadaan pupuk bersubsidi akibat kelalaian,’’ kata Miky-Cherly.

Petani lanjut keduanya, merupakan profesi terhormat dan ujung tombak kesejahteraan keluarga serta perekonomian masyarakat dan daerah dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan.

‘’Saya sudah sering menjelaskan kepada para petani apa penyebab kektiadaan pupuk bersubsidi hingga saat ini. Padahal, sudah memasuki musim tanam ketiga,’’ kata Miky.

Dikatakannya, ketiadaan pupuk berrsubsidi, diakibatkan kelalaian pemerintah kota yag terlamat menginput e-RDKK ke Kementerian Pertanian. ‘’Nah, prosesnya untuk menginput kembali butuh waktu dan tidak segampang yang diperkirakan,’’ katanya.

Kendati begitu, Miky-Cherly mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Tomohon untuk memperoleh pupuk bersubsidi di sisa tahun 2024 ini.

‘’Kita berharap dan turut mendoakan agar prosesnya lancar dan bisa ada pupuk bersubsidi dalam waktu dekat,’’ katanya sembari mendorong Wali Kota Caroll Senduk untuk terus melakuakn program-program untuk petani.

Terpisah,  Ketua Kelompok Tani Sumaru Endo Kelurahan Pangolombian Kecamatan Tomohon Selatan Brury Sarese mengungkapkan kesulitanya dengan tidak adanya pupuk bersubsidi.

‘’Mau tidak mau, untuk terus berproduksi, kami harus membeli pupuk non subsidi yang harganya selangit, sangat berbeda dengan pupuk bersubsidi,’’ keluhnya.

Untuk pupuk Mutiara harganya Rp18.000/kilogram atau  satu zak mencapai  Rp900.000. Ponska Plus, harga perkilogramnya  Rp12.000, satu zak  Rp600.000. Urea, Rp8.000/kilogram, atau  satu zak Rp400.000.

‘’Kalau pupuk bersubsidi, untuk Ponska, petani hanya mengeluarkan uang sebesar Rp125.000, Urea Rp125.000.

Lain lagi pengakuan Jelly Lumowa, petani padi di Tara-tara Tomohon Barat. Menurutnya, dari siklus penanaman yang biasa dilakukan, pemupukan untuk musim tanam berjalan pada akhir bulan Agustus. Ini sudahawal September, berarti sudah melewati masa pemupukan. ‘’Tanpa pupuk, produksi padi pasti menurun. Dan, ini sudah terjadi pada dua musim tanam sebelumnya di tahun 2024 ini,’’ katanya. (red)