SIAU, gosulut.com – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menepis isu ketidaknetralan terkait kehadiran mantan Bupati Toni Supit dan Evangelian Sasingen dalam ibadah syukur memperingati satu tahun kepemimpinan Pj Bupati Joi EB Oroh.
Kegiatan yang digelar pada Kamis (26/09/2024) itu memang sempat menjadi sorotan publik, mengingat saat ini tengah berlangsung masa Pilkada 2024. Namun, Pemkab Sitaro menegaskan bahwa kehadiran kedua tokoh tersebut murni sebagai tamu undangan dalam kapasitas mereka sebagai mantan bupati, bukan dalam kapasitas politik atau sebagai keluarga.
Toni Supit, yang pernah menjabat sebagai Bupati Sitaro selama dua periode (2008-2013 dan 2013-2018), serta Evangelian Sasingen yang menjabat periode 2018-2023, diundang sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka dalam memimpin dan membangun Sitaro.
Pemkab Sitaro memastikan bahwa kehadiran mereka tidak berkaitan dengan posisi politik saat ini, melainkan sebagai bagian dari tradisi pemerintahan yang menghormati para mantan pemimpin.
“Kehadiran Toni Supit dan Evangelian Sasingen adalah sebagai mantan bupati yang diundang untuk menghormati kontribusi mereka. Bukan dalam kapasitas sebagai anggota DPRD atau keluarga, dan ini juga tidak terkait dengan situasi politik Pilkada,” tegas Sekretaris Daerah Sitaro, Denny Kondoj.
Selain itu, Kondoj juga menjelaskan bahwa undangan serupa diberikan kepada semua mantan Wakil Bupati, meskipun tidak dapat hadir bahkan ada yang berada di luar daerah. “Kami mengundang semua mantan wakil bupati. Hanya saja, tidak bisa hadir,” jelasnya.
Isu netralitas Pemkab Sitaro sebelumnya sempat mengemuka di tengah dinamika Pilkada 2024. Namun, Kondoj menegaskan bahwa sejak awal, Pemkab telah menjaga komitmen netralitas ASN dan pejabat daerah, terutama dalam setiap tahapan Pilkada.
“Kami selalu menekankan kepada ASN dan pejabat daerah untuk menjaga netralitas, dan ini sudah dilakukan jauh sebelum masa Pilkada dimulai,” tambahnya.
Ibadah syukur yang berlangsung khidmat ini merupakan momen refleksi dan apresiasi atas capaian yang telah diraih selama satu tahun kepemimpinan Pj Bupati Joi EB Oroh. Kehadiran para mantan bupati dan tokoh lainnya menegaskan semangat kebersamaan dan kesinambungan dalam membangun Kabupaten Sitaro.
Pemkab berharap, dengan klarifikasi ini, isu ketidaknetralan yang berkembang di masyarakat dapat diluruskan. “Kami tegaskan sekali lagi, Pemkab Sitaro tetap netral dan berkomitmen menjalankan pemerintahan yang transparan serta akuntabel, terutama di tengah masa Pilkada ini,” pungkas Kondoj.(stg/red)