Scroll untuk baca berita terbaru
Example 325x300
325x300
Bisnis dan EkonomiPemerintahanPublikSulut

73 Pelaku Usaha dan Petani Bersaing Jadi Wanua Patua 2025 BI Sulut

1981
×

73 Pelaku Usaha dan Petani Bersaing Jadi Wanua Patua 2025 BI Sulut

Sebarkan artikel ini

60 Pelaku Usaha Wanua Eksisting Upgrade Produk

MANADO, gosulut.com – Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara menggelar Program dan Kurasi Produk Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (Wanua) dan Petani Unggulan Sulawesi Utara (Patua) 2025. Program ini merupakan kali ke 6 tahun yang digelar BI Sulut. Pembukaan untuk agenda dua hari ini digelar di Hotel Luwansa Manado, Kamis (6/2/2025).

Pelaksana Tugas Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulut Tahlis Gallang mengatakan terpilihnya pelaku usaha dan petani yang produknya diikutkan dalam seleksi Wanua dan Patua 2025 ini menjadi spesial bagi calon Wanua dan Patua baru. Sebab, katanya, menurut data Dinas Koperasi dan UKM Sulut, hingga akhir Desember 2024 ada 390-an ribu UMKM terdata melakukan usaha, namun hanya puluhan ini yang ikut seleksi.

“Makanya, selamat untuk Anda yang terpilih dalam program ini. Manfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini,” ujar Tahlis yang juga Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulut.

Tahlis Gallang

Tahlis menjelaskan, Dinas Koperasi UKM provinsi dan kabupaten/kota tidak memiliki binaan khusus. Tapi menjadi tanggung jawab mutlak mitra pelaku usaha tersebut.

“Tapi kami memfasilitasi pelaku-pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan persyaratan kelayakan usaha,” ujarnya.

Fasilitasi yang dilakukan antara lain, akses permodalan perbankan dan non perbankan, akses legalitas usaha dari non formal ke formal lewat penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), akses pemasaran termasuk pola bisnis konvensional ke digital lewat e-Commerce, dan sesuai amanat kebijakan pemerintah bahwa belanja pemerintah 40 persen untuk UMKM.

“Lewat fasilitas ini pemerintah berharap usaha-usaha UMKM bisa naik level. Jangan hanya mikro terus, harus naik ke level kecil sampai diekspor,” ujar Tahlis.

Renold Asri

Sementara Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut Renold Asri dalam sambutannya mengungkapkan sejak awal diluncurkan pada tahun 2020, program yang sebelumnya dikenal sebagai WUBI PUBI ini, telah menjadi wadah pemberdayaan wirausaha dan petani unggulan Sulawesi Utara untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan daya saing mereka.

“Saat ini Program WANUA dan PATUA telah memasuki tahun ke-6, dan telah menjadi bagian dari strategi utama Bank Indonesia dalam memperkuat sektor UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Sejak awal, program ini telah membantu mencetak wirausaha dan petani unggulan yang mampu berkontribusi bagi perekonomian Sulawesi Utara,” katanya.

Chef Adi sedang melakukan kurasi dan wawancara kepada salah satu pengusaha makanan yang produknya ikut dalam kurasi ini

Menurutnya, seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan yang semakin dinamis, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini program WANUA PATUA dilakukan beberapa penyempurnaan yang menitikberatkan pada tiga aspek penguatan. Yakni penguatan aspek produk setelah sebelumnya telah berfokus pada penguatan aspek SDM.

“Kita akan melangkah lebih jauh dengan tetap memperhatikan aspek SDM sekaligus mengakselerasi penguatan aspek produk. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing serta menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu bersaing hingga ke pasar global tidak hanya domestik.

Berikutnya aspek inklusivitas karena program pelatihan WANUA dan PATUA tahun ini akan diperluas dengan melibatkan tidak hanya UMKM binaan Bank Indonesia, tetapi juga UMKM mitra dan non-binaan.

“Langkah ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak UMKM dan petani yang dapat terlibat, sehingga manfaat dari program ini dapat dirasakan secara lebih luas serta memperkuat ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tambah Renold

Selanjutnta aspek kolaborasi dimana pelatihan WANUA dan PATUA tahun ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder baik sebagai mitra kerja, fasilitator, narasumber, maupun sebagai peserta.

“Kami ingin memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, komunitas, dan sektor swasta, guna mengoptimalkan jangkauan serta dampak program,” katanya.

Program pengembangan UMKM maupun petani ini, sambung Renold, dikemas BI Sulut menjadi program WANUA PATUA PRIMA yang bermakna Program Inovasi Mitra Unggulan Sulawesi Utara.

Disebutkan juga bahwa pada tahun ini antusiasme dari pelaku usaha dan petani Sulawesi Utara terhadap program ini sangat baik. Sejak dilaksanakan open reqrutiment dengan meningkatkan standar kualitas dalam persyaratan rekrutmen, yang berlangsung sejak 10 Desember 2024 hingga 17 Januari 2025, terdapat total pendaftar mencapai 187 orang (128 WANUA dan 60 PATUA). Kemudian setelah dilakukan seleksi administrasi yang cukup ketat, terpilih total 133 peserta yang akan mengikuti kegiatan kurasi kali ini. Terdiri dari 47 peserta calon WANUA 2025, 26 peserta calon PATUA 2025 atau 73 peserta baru, serta 60 peserta alumni WANUA eksisting yang mendaftarkan diri untuk mengikuti proses kurasi demi meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.

Pada kurasi tahun ini BI Sulut menghadirkan kurator skala nasional yang merupakan pakar di bidangnya masing-masing. Yaitu Chef Adie Miartadi (Kurator UMKM makanan dan minuman), Wignyo Rahadi (Kurator UMKM fashion/wastra dan kriya), dan kurasi aspek SDM adalah Desrida Tokenta Sitepu dan Toto Budiharto dari IDAS Pelatih Indonesia yang menjadi mitra BI sejak 2020 lalu.(red)