Scroll untuk baca berita terbaru
Example 325x300
325x300
Minahasa

Pemkab Minahasa Minta Pintu Air PLTA Tonsea Lama Dibuka Full

854
×

Pemkab Minahasa Minta Pintu Air PLTA Tonsea Lama Dibuka Full

Sebarkan artikel ini
Minahasa, PLTA Tonsea Lama, Lynda Watania
Pemkab Minahasa minta pintu air PLTA Tonsea Lama dibuka full agar tidak terjadi genangan air seperti ini di rumah warga.

MINAHASA, gosulut.com- Intensitas hujan yang tetap tinggi membuat banyak rumah di bantaran Danau Tondano terdapak banjir. Malahan sudah ada yang berminggu minggu, airnya belum surut. Melihat hal tersebut, sebagai kepedulian Pemerintah Kabupaten Minahasa, langsung melakukan pemantauan di Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsea Lama.

“Solusi terbaik untuk mengatasi banjir di Seputaran Danau Tondano, Ya harus membuka full pintu air PLTA Tonsea Lama, agar air di Danau Tondano berkurang sehingga banjir yang menggenangi rumah warga akan surut,” terang Sekda Minahasa Lynda Wantania.

Ia mengakui memang pintu air sudah dibuka sekitar 35 centimeter, namun belum bisa mengatasi banjir. Sehingga koordinasi dengan PLTA Tonsea Lama terus dilakukan. Untuk surat menyurat sudah dilakukan oleh Pemkab guna percepatan pembukaan pintu air full untuk mengatasi banjir.

“Pihak PLTA Tonsea Lama sudah menyetujui permintaan Pemkab Minahasa bersama stakeholder untuk membuka full pintu air DAS Tondano. Selain itu, langkah yang akan diambil pemerintah daerah yaitu mencari solusi mengatasi banjir dengan melibatkan pemangku kepentingan atau stakeholder terkait,” kata Watania.

Penyebab lain dari banijir yang menggenangi rumah di bantaran Danau Tondano adalah sampah. Nah, Pemkab Minahasa akan melakukan kerja bakti masal untuk membersihkan sampah plastic yang susah untuk mengurai. Pasalnya, sampah plastik banyak memenuhi saluran saluran air penyuplay air ke Danau Tondano, dan sampah itu juga akan hanyut ke pintu air PLTA Tonsea Lama, otomatis pergerakan air akan sedikit terhambat.

“Dan yang paling penting adalah kepedulian masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, seberapa besar upaya pemerintah untuk mengatasi banjir, kalau tidak ada kepedulian dari masyarakat, itu hanya sia-sia,” pungkasnya.

Manajer PLTA Tonsea Lama, Aminudin Wahib, ketika dimintai keterangan mengenai masalah pembukaan pintu air mengatakan bahwa pihaknya tidak ada niat sama sekali menutup pintu air DAS Tondano.

Bahkan, kata dia, sejak 2 Mei 2025, pihaknya sudah membuka pintu air tersebut.
“Sejak ada undangan dari pak bupati melalui ibu sekda, pintu air kami buka secara kontinue. Sekalipun ada peningkatan atau penurunan pintu air, itu karena sampah bawaan dari danau,” katanya.

Menurut Wahib, setelah pintu air dibuka, ada pengurangan debit air yaitu sekira 30 hingga 50 Centimeter. Dijelaskannya, ada perubahan-purubahan ketika dibuka tutup pintu air tersebut.
“Jadi, sejak tanggal 2 Mei hingga sekarang ini tidak ada lagi penutupan pintu air. Hanya mengurangi sampah yang terjadi penumpukan di pintu air,” ujarnya.

Wahib juga mengungkapkan, walaupun kondisi pintu air aman. Pihaknya tetap melakukan perkerjaan siang dan malam untuk membersihkan eceng gondok dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.

“Mari kita jaga DAS Tondano. Kita DAS Tondano bersih dari sampah, aliran air itu akan lancar, dan banjir bisa terminimalisasi,” ajaknya.

Wahib juga menambahkan bahwa sejak PLTA Tonsea Lama beroperasi, pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi pendanhkalan maupun banjir khususnya di seputaran Danau Tondano.

“Solusi konkret yang kita buat agar tidak terjadi banjir, yaitu melakukan pembersihan eceng gondok dan pengerukan di DAS Tondano. Dan itu sudah dilakukan sejak PLTA Tonsea Lama beroperasi,” pungkasnya. (ric)