Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Cegah Corona, Pemkab Bolmut Tunda Sejumlah Kegiatan

×

Cegah Corona, Pemkab Bolmut Tunda Sejumlah Kegiatan

Sebarkan artikel ini

BOROKO — Berbagai kegiatan untuk sementara waktu ditutup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Hal ini dilakukan pemerintah setempat dalam rangka memutus mata rantai masuknya Coronavirus Disease 2019 (CoVid-19) di Bolmut.

Bupati Bolmut Drs Hi Depri Pontoh dalam keterangannya kepada para awak media mengatakan, untuk saat ini pemerintah daerah harus mengambil langkah tegas guna meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah CoVid-19, yang saat ini telah masuk di berbagai penjuru negara salah satunya di Indonesia yang di dalamnya termasuk Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

“Makanya untuk semetara waktu ini Pemkab Bolmut menghentikan berbagai kegiatan yang menimbulkan berkumpulnya banyak orang, seperti kegiatan belajar mengajar dan kegiatan Festival Pantai Bunga Indah yang akan dilaksanakan bulan ini,” terang bupati.

Tak hanya itu saja, pemerintah daerah juga saat ini meniadakan kegiatan apel Korpri dan absen finger print bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

“Begitu juga untuk kegiatan hajatan masyarakat yang bisa mengumpulkan banyak orang, kami harap agar dapat menundanya dulu untuk mengantisipasi masuknya CoVid-19 di Kabupaten Bolmut,” imbaunya.

Ditambahkannya, untuk kegiatan belajar mengajar bagi para anak didik sekolah PAUD, SD, SMP dan SMA sederajat, dengan terpaksa harus diliburkan selama 14 hari ke depan. Terkecuali bagi para siswa SMA sederajat yang saat ini mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

“Ini dilakukan untuk menutup mata rantai virus corona yang bisa saja masuk dari lingkungan sekolah. Jadi apapun tindakan tegas, akan kami ambil untuk membentengi Kabupaten Bolmut dari ancaman CoVid-19 yang sangat mengancam nyawa manusia ini,” sebutnya.

Di sisi lain juga bupati mengatakan, khusus warga yang baru bepergian keluar daerah maupun negara, akan mendapatkan pengawasan kesehatan dari pemerintah daerah.

“Mengapa demikian kita lakukan? Karena salah satu warga Kota Manado yang terserang CoVid-19, rekam jejak perjalannya baru melakukan pejalanan umrah,” pungkasnya