Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Harga Rica di Sangihe Tembus 150 Ribu per Kg

×

Harga Rica di Sangihe Tembus 150 Ribu per Kg

Sebarkan artikel ini

SANGIHE – Pemerintah daerah memastikan tidak ada kenaikan harga kebutuhan terutama untuk bawang, rica, tomat (Barito) secara sepihak oleh pengusaha tetapi semata-mata dipengaruhi stok yang kurang tersedia.

Namun kenyataan di lapangan dari pantauan media ini, khusus harga Rica (cabai) mengalami kenaikan yang sangat signifikan yakni mencapai harga Rp90.000 – Rp100.000 rupiah perkilogram. Bahkan dari pengakuan sejumlah warga ada pedagang yang sudah menjual per kilogram (Kg) mencapai Rp150.000.

“Untuk penjualan di pasar Tahuna dan sekitarnya sudah bermain di angka 90.000- 100.000 perkilo. Tapi di wilayah Tabukan Utara sudah Rp150.000,” ungkap beberapa warga saat ditemui, Senin (27/3/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah kepulauan Sangihe Abdul R Mahdang SH saat dikonfirmasi tak menapik akan hal tersebut.

Menurut Mahdang, kenaikan harga Barito khususnya rica salah satunya pasokan dari petani lokal yang belum mampu memenuhi kebutuhan pasar sehingga harus didatangkan dari luar daerah.

“Beberapa kenaikan harga terutama adalah Barito, karena memang bahan-bahan tersebut itu didatangkan dari luar daerah terutama cabe itu didatangkan dari Sulawesi Tengah dari Palu dan Gorontalo,” katanya

Selain membantu pergerakan harga, lanjut Mahdang, Dinas Perindag Sangihe juga melakukan langkah nyata dengan menggelar pasar murah khusus untuk menyediakan kebutuhan bawang rica dan toma. Kemudian dengan memanfaatkan petani lokal Pemda berinisiatif untuk membeli dan menjual kembali kepada masyarakat dengan harga lebih murah dari harga di pasaran.

“Kami juga berkordinasi dengan Dinas Pertanian mungkin dalam waktu dekat ini ada juga panen dari beberapa masyarakat kita yang berada di seputaran Tahuna yang akan memanen cabe, dan kami Berencana untuk secara bersama-sama mengadakan operasi pasar dengan pasar murah yaitu khusus yang dihasilkan oleh petani-petani lokal,” ungkapnya

“Kegiatan ini dipastikan akan berkelanjutan termasuk rencana pasar murah untuk kebutuhan pokok yakni beras dan minyak menggoreng jelang perayaan hari besar keagamaan,” tambahnya. (one)