Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Gubernur Olly Laporkan Kondisi Bencana Gunung Ruang ke Kementerian PUPR

×

Gubernur Olly Laporkan Kondisi Bencana Gunung Ruang ke Kementerian PUPR

Sebarkan artikel ini
Gubernur Olly berdiskusi dengan Sekjen Kementerian PUPR, tadi pagi

JAKARTA – Bantuan kemanuasiaan untuk korban erupsi Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, masih terus mengalir. Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey ‘bergerak’ di sisi lain melobi pemerintah pusat untuk rekonstruksi rumah warga dan fasilitas lain di Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang. Senin (22/04/2024), Gubernur Olly mengantar langsung proposal ke Kementerian PUPR.
Pada kesempatan ini Gubernur Olly Dondokambey, yang didampingi personil Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Sulut Rocky Wowor, langsung mengadakan pertemuan dengan Sekjen PUPR Muhammad Zainal Fatah di Kantor Kementerian PUPR RI.
Menurut Gubernur Olly bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi sangat penting pada pascabencana Gunung Api Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Gubernur Olly Dondokambey memberikan langsung proposal permohonan bantuan bernomor 360/24.2676/Sekr-BPBD, terkait rehabilitasi dan konstruksi pascabencana Gunung Api Ruang serta infrastruktur di Sulawesi Utara yang ditujukan langsung ke Kementerian PUPR RI.
“Telah dilaporkan situasi terkini dan dampak dari erupsi ini. Khusus terhadap infrastruktur di lokasi bencana dan sekitarnya, agar perbaikan pascabencana cepat dilakukan,” ungkap Gubernur Olly, Senin (22/04/2024).
Sementara itu, penanganan intensif di daerah bersama tim Satgas bencana erupsi Gunung Ruang dilaksanakan Pemprov Sulut.
Adapun bencana letusan dan erupsi Gunung Api Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro pada tanggal 17 April 2024 mengakibatkan 12.476 terdampak dan 3.598 di antaranya mengungsi.
Disamping itu bencana ini juga menyebabkan berbagai kerusakan fasilitas termasuk kurang lebih 3.908 rumah penduduk yang berada di pulau Ruang dan pulau Tagulandang.
Berdasarkan data BPBD Sitaro dan BPBD Sulut, sebanyak 833 jiwa atau 301 kepala keluarga masyarakat yang mendiami dua desa di pulau Ruang yaitu Desa Laing Patehi dan Desa Pumpente telah dievakuasi meninggalkan Pulau Ruang. Kondisi dua desa tersebut telah hancur dan tidak layak dihuni. Pemerintah Provinsi Sulut berencana akan merelokasi kedua kampung ke wilayah lainnya.(red)