Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Siap Sukseskan KTT G20 di Bali, PLN Siapkan Pertahanan Khusus Anti Blackout

×

Siap Sukseskan KTT G20 di Bali, PLN Siapkan Pertahanan Khusus Anti Blackout

Sebarkan artikel ini

PT PLN (Persero) telah mengaktivasi Adaptive Defense Scheme (ADS) Paiton dan Bali Selatan di Badung, Bali untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar pada 15-16 November 2022 mendatang. ADS merupakan sistem pertahanan khusus anti blackout untuk memastikan puncak acara KTT G20 berjalan sukses.

PLN“PLN siap menyongsong puncak acara KTT G20 dengan menyiapkan sistem pertahanan terbaik yang dimiliki. Seluruh petugas di lapangan akan bekerja keras, cerdas, dan cermat untuk mengawal kepentingan negara dan bahkan dunia ini,” ujar Executive Vice President Transmisi PLN Eko Yudo Pramono.

Eko menjelaskan ADS merupakan sistem pertahanan khusus operasi kelistrikan termutakhir yang bertujuan menjaga atau mengembalikan sistem tetap pada batasan normal operasi. Selain itu, sistem ini juga dapat mencegah gangguan meluas bahkan blackout. Sistem kerjanya sendiri bersifat dinamis, adaptif, dan real time.

Sistem pertahanan khusus tersebut saat ini sudah dimplementasikan sejak September lalu pada Sub Sistem Paiton dan Bali Selatan.  Bila terjadi gangguan di Inter Bus Transformer (IBT) 500 kV/ 150 di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Paiton, Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) 150 kV 1,2,3,4 Banyuwangi – Gilimanuk, atau PLTU Celukan Bawang di Bali, maka sistem diharapkan tetap aman.

Ia menjelaskan keberhasilan pengimplementasian ADS berkat kolaborasi Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali (UIP2B Jamali) dengan Unit Induk Transmisi Jatim & Bali (UITJBM).

“Semoga sistem ini berhasil mendukung misi PLN dan KTT G20 dapat berjalan lancar serta memberi kontribusi penting bagi keberlangsungan perekonomian dunia,” harapnya.

General Manager PLN UIP2B Jamali, Suroso Isnandar menjelaskan bahwa pasokan listrik ke Bali salah satunya dari Sub Sistem Paiton yang bersumber dari 3 Unit IBT 500 kV/150kV di GITET 500 kV Paiton. Sistem Bali saat ini disebut memiliki Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 1.169 Megawatt (MW), sedangkan beban puncak yang diprediksi sebesar 980 MW.

“Hal ini berarti pasokan listrik di Bali dalam kondisi surplus daya dengan cadangan daya sebesar 19%. Masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik saat acara berlangsung,” jelasnya.

Suroso menambahkan terdapat skenario menjaga keandalan saat puncak acara KTT G20 berlangsung. Bila terjadi gangguan pada Sub Sistem Paiton, maka ADS Paiton secara real time akan menyesuaikan transfer daya dari Sub Sistem Paiton ke Bali melalui SKLT sehingga sistem Bali tetap aman. Sementara bila terjadi gangguan pada unit pembangkitan di Bali, maka ADS Bali Selatan mengamankan pasokan listrik pada venue KTT G20.

“Keuntungan implementasi ADS Paiton dan ADS Bali Selatan ini, jikalau harus tetap terjadi pemadaman pada saat terjadi gangguan, jumlahnya sangat minimal dan tetap mengamankan venue KTT G20. Selain itu, kondisi siaga pada Sub Sistem dapat segera kembali menjadi kondisi normal,” imbuh Suroso. (red)