Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300
Bencana AlamPemerintahanSitaroSulut

Gubernur Olly: Seluruh Fasilitas Warga Pulau Ruang di Relokasi Disediakan Pemerintah

1336
×

Gubernur Olly: Seluruh Fasilitas Warga Pulau Ruang di Relokasi Disediakan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Gubernur Olly dan Forkopimda saat tiba di Pelabuhan Tagulandang

TAGULANDANG – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memastikan mengakomodasi seluruh kebutuhan para pengungsi erupsi Gunung Ruang. Mereka akan direlokasi di dua wilayah yakni Likupang Minahasa Utara dan Dumagin Bolaang Mongondow Selatan.
Para pengungsi di Pulau Ruang yang mendiami dua desa yaitu Laing Patehi dan Pumpente nantinya akan dievakuasi di satu tempat agar mempermudah pemerintah melakukan pendataan.
Pascaerupsi kembali Gunung Api Ruang, Pulau Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis (30/4/2024) subuh, pemerintah bersama BNPB, Forkopimda, TNI/Polri dan relawan harus bekerja ekstra membantu pengevakuasian para pengungsi.

Berbincang dengan Penjabat Bupati Sitaro, Joi Oroh

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey pun turun langsung ke posko terpadu di Desa Apeng Sala, Kecamatan Tagulandang. Gubernur menyampaikan bahwa pemerintah telah menyeriusi proses relokasi.

Dialog dengan pengungsi

Bahkan, kata Olly, sore ini dia akan melakukan rapat bersama Presiden RI Joko Widodo dan jajaran kabinet terkait penanggulangan bencana di Pulau Ruang maupun Tagulandang.
“Pemerintah bangun rumah. Setiap kepala keluarga dapat tipe 45. Ada jalan, sarana lengkap semua, peralatan di dalam diberi semua, tempat tidur, sekolah lengkap,” katanya, sembari memberitahukan seluruh pengungsi asal Pulau Ruang yang masih di posko terpadu akan diberi uang tunai sebesar Rp1 juta.
Terkait lokasi relokasi di dua wilayah, beber Olly, pemerintah juga memastikan agar para pengungsi nyaman serta betah sebagaimana kehidupan mereka di Pulau Ruang.
Hal ini akan disesuaikan dengan kultur, budaya masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro. Kemudian mata pencaharian warga yang telah terbiasa bertani maupun melaut.
“Kita pilih di pinggir laut, supaya budaya tidak hilang. Satu di Likupang, satu di Dumagin Bolsel. Kalau boleh dalam dua hari ini seluruh  yang dari Gunung Ruang pergi ke lokasi pengungsian di Manado, dari Bitung, satu lokasi supaya pendataan lebih gampang,” bebernya.(adv/dkips)