Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Penelitian: Suntikan Botox Dapat Mengganggu Aktivitas Otak

×

Penelitian: Suntikan Botox Dapat Mengganggu Aktivitas Otak

Sebarkan artikel ini

SEBUAH penelitian menunjukkan suntikan botoks dapat merusak kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan melihat wajah bahagia dan sedih, para peserta yang mendapat suntikan anti-penuaan telah mengubah aktivitas otak di area yang berhubungan dengan emosi.

Sekitar 900.000 warga Inggris melakukan suntikan Botox setiap tahun, di mana senyawa yang disebut toksin botulinum disuntikkan ke area wajah, seperti dahi dan sekitar mata dan mulut.

Prosedur ini melemaskan otot-otot di bawah kulit dengan menghalangi sinyal saraf yang menyebabkannya berkontraksi, menghaluskan kerutan.

Namun, hal ini juga dapat mengurangi kemampuan individu untuk mengekspresikan emosi dengan ekspresi wajah.

Dalam studi tersebut, para ilmuwan di University of California dan peneliti dari pembuat Botox AbbVie melakukan pemindaian otak pada sepuluh wanita sebelum suntikan Botox di dahi dan lagi dua sampai tiga minggu kemudian.

Selama pemindaian, peserta harus berusaha mengenali kemarahan dan kebahagiaan pada foto wajah.

Hasilnya mengungkapkan bahwa setelah Botox ada aktivitas yang berubah di area otak yang terlibat dengan proses emosional, seperti amigdala dan fusiform gyrus.

Para ahli mengatakan temuan penelitian menunjukkan bahwa ketidakmampuan untuk tersenyum atau cemberut, yang bisa jadi akibat Botox, juga memengaruhi cara seseorang membaca wajah orang lain.

Berbicara kepada majalah New Scientist, Dr Fernando Marmolejo-Ramos, peneliti kognisi manusia di University of South Australia, menjelaskan bahwa meniru ekspresi membantu kita mengenalinya – otot wajah kita secara tidak sadar meniru cemberut atau senyuman orang lain sebelum mengirimkan sinyal ke area otak yang menginterpretasikan emosi. Karena Botox membatasi gerakan ini, ini terganggu.

“Anda mungkin tidak dapat mengalami emosi orang lain secara intens atau sejelas yang Anda inginkan,” katanya seperti dilansir di dailymail.com, Senin (27/3/2023).

Dr Tijion Esho, yang menawarkan suntikan di The Esho Clinic, mengatakan tidak diragukan lagi Botox memanipulasi komunikasi emosional.

Beberapa orang ingin membuat wajah mereka tidak terlalu ekspresif untuk bekerja – menurut mereka hal itu membuat para manula menganggap mereka lebih serius.

“Kita berhubungan dengan orang lain berdasarkan apa yang kita lihat dalam diri kita sendiri. Jika Anda tidak dapat melihat atau merasakan diri Anda cemberut atau tersenyum, sangat masuk akal jika Anda akan kesulitan untuk melihatnya pada orang lain,” tandasnya. (red)