Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Senator SBANL Minta Mentan Perhatikan Pertanian Sulut

×

Senator SBANL Minta Mentan Perhatikan Pertanian Sulut

Sebarkan artikel ini
Stefanus BAN Liow, Syahrul Yasin Limpo, DPD-RI, Sulut
Senator Ir Stefanus BAN Liow MAP menyampaikan aspirasi ke Menteri Pertanian RI Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH

JAKARTA–Anggota Dewan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Daerah Pemilihan Sulawesi Utara (Sulut) Ir Stefanus BAN Liow MAP meminta agar Menteri Pertanian (Mentan) memperhatikan pertanian di Sulawesi Utara (Sulut).

Hal itu disampaikan Stefa—sapaan akrab Senator asal Sulawesi Utara saat Komisi II DPD-RI Rapat Kerja (Raker) dengan menteri Pertanian Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH Senin (31/1/2022) di Kompleks parlemen Senayan Jakarta.

Stefa yang dikenal getol memperjuangkan dan menjembatani aspirasi masyarakat yang diwakilinya ke pemerintah pusat mengatakan, potensi pertanian Sulawesi Utara sangat besar.

Salah satunya komoditas jagung. Meski tahun 2021 produksi mencapai 23,04 juta ton atau naik 0,52 persen dari tahun 2020, namun yang terjadi saat ini Sulut mengalami kelangkaan benih jagung.

Bukan hanya jagung, Stefa mengatakan kelangkaan terjadi juga untuk padi dan pupuk. ‘’Kami juga minta perhatian dari Menteri Pertanian untuk pengadaan vaksin rabies untuk anjing, vaksin hog chorela untuk ternak babi, program padat karya jalan usaha tani, pengadaan sumur tanah dalam embung dan sarpras irigasi persawahan, sarpras untuk mendukung ekspor bunga krisan, alat mesin pertanian termasuk traktor, cultivator jagung,’’ katanya.

Syahrul Yasin Limpo, Stefanus BAN Liow, Sulut, DPD-RI
Senator Stefanus BAN Liow MAP berjabat tangan dengan Menteri Pertanian Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH

Penataan kelembagaan, SDM dan kesejahteraan penyuluh, pengoptimalam pelatihan dan pendampingan, pengajuan dana KUR petani juga disampaikan suami tercinta Ir Miky Junita Linda Wenur MAP ini.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian RI Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH memberikan apresiasi terhadap berbagai gagasan dari para senator seraya mengajak untuk bersama-sama memajukan pembangunan pertanian.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengatakan, ada banyak tantangan dalam pembangunan pertanian selama satu tahun terakhir. Ini diakibatkan dampak dari Pandemi Covid-19 yang menimbulkan kekhawatiran terhadap jaminan produksi, masalah distribusi dan akses pangan masyarakat.

‘’Tentunya ini butuh perhatian serius dan upaya khusus dalam menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia,’’ katanya.

Setelah melalui usaha keras semua jajaran pertanian di tingkat pusat maupun daerah, sinergi kementerian dan stakholder lain, pada akhirnya semua dapat dilalui dengan baik.

‘’Kemajuan di sektor pertanian memberikan andil besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional,’’ kata menteri.

Di tahun 2022, program dan kegiatan strategis Kementerian Pertanian RI adalah tetap fokus menyediakan pangan utama bagi penduduk Indonesia serta diikuti langkah-langkah mengisi pasar ekspor dengan meningkatkan daya saing produk pertanian. (red)