Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Terkendala Biaya, ASN Bitung Patungan Bayar Biaya Gadis Lulus SNMPTN FK Unsrat

×

Terkendala Biaya, ASN Bitung Patungan Bayar Biaya Gadis Lulus SNMPTN FK Unsrat

Sebarkan artikel ini
Marselinda Morensia Mulalinda

BITUNG – Wali Kota Bitung Maurits Mantiri didampingi Wakil Wali Kota Hengky Honandar menyaksikan penyerahan uang yang dikumpulkan para ASN membantu gadis yang lulus SNMPTN 2022 namun terkendala biaya. Penyerahan diwakili pejabat Pemkot di Kantor Wali Kota Bitung.

Gadis itu bernama Marselinda Morensia Mulalinda. Morensia dinyatakan lulus seleksi SNMPTN 2022 dan diterima di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Program Studi Pendidikan Dokter.

Kemudian, Morensia yang telah dinyatakan lulus jalur SNMPTN diwajibkan untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp 14.000.000 lewat bank.

Pembayaran UKT dimulai 6 Mei hingga batas 6 Juni 2022. Pada tahapan inilah Morensia mengalami masalah. Waktu terus berjalan dan tak terasa tinggal 10 hari Morensia sudah harus membayar UKT Rp 14 juta, namun ia mengaku tidak memiliki biaya untuk membayar UKT.

Morensia pun menceritakan kisah dirinya memperjuangkan masa depan yang mengalami kendala. Cerita itu Morensia unggah di media sosial Facebook miliknya @len Mulalinda.

“Waktu yang saya miliki tinggal 10 hari lagi untuk menuju masa depan atau terhenti di sini. 3 bulan lalu tanpa sepengetahuan orang tua saya mendaftarkan diri untuk kuliah mengambil jurusan kedokteran. Saya tahu orang tua saya tidak akan mampu membiayainya,” tulis Morensia di akun Facebooknya dikutip, Jumat (3/6/2022).

Morensia menyebut ayahnya hanya seorang tukang kayu atau bangunan, namun karena sudah lanjut usia maka panggilan untuk kerja kayu dan bangunan sudah jarang sekali.

Ayah beralih menjadi tukang ojek, namun jika sakit asam urat dan kolesterolnya kumat, ibunya yang menggantikan ayahnya mengantar penumpang.

“Puji Tuhan pada bulan Maret yang lalu saya dinyatakan lulus masuk kedokteran UNSRAT jalur SNMPTN. Namun saya bingung karena biaya UKT yang besar. Orang tua saya sudah berusaha namun batas pembayarannya tinggal 10 hari lagi dan kami belum mendapat jalan keluar sampai hari ini,” katanya.

Tak disangka curahan hatinya itu mendapat simpati dan repson positif dari berbagai pihak di antaranya Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung dalam hal ini Wali Kota Maurits Mantiri.

Maurits mengatakan, demi membantu biaya kuliah Morensia, aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Bitung  mengumpulkan uang. Juga ada dari anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).

“Hasil yang terkumpul sebanyak 21 juta. Dia (Morensia) kan butuh pembayaran UKT 14 juta. Sedangkan sisanya 7 juta tetap diberikan ke yang bersagkutan untuk persiapan biaya-biaya sebelum dia masuk bangku kuliah,” kata Mantiri saat dihubungi Jumat (3/6/2022).

Uang tersebut sudah diserahkan Pemkot kepada Morensia didampingi orangtua di Kantor Wali Kota Bitung. Maurits mengatakan, Pemkot Bitung juga akan berusaha memberikan bantuan beasiswa kepada Morensia selama kuliah.

“Ada dua mekanisme yang kita tempuh. Pertama, bisa saja (beasiswa) dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Pemkot Bitung, karena memang ada di rencana strategis kami (program beasiswa),” ujarnya.

Kedua, bisa saja menggunakan Kartu Indonesa Pintar (KIP). Maurits mengatakan, ia sudah berkoordinasi dengan anggota DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Utara, Adriana Dondokambey.

“Ibu Adriana Dondokambey bersedia bantu untuk (Morensia) masuk program Kartu Indonesa Pintar,” sebutnya.

“Tapi kalau seandainya (proses) itu masih gagal karena ada tahapanya, kami bersedia untuk talangi dulu sementara,” tambah Maurits.

Dia menjelaskan, Morensia juga salah satu yang mendapat beasiswa saat menempuh pendidikan di SMA Lokon St Nikolaus Tomohon.

“SMA dia juga sempat dapat beasiswa dari Pemkot. Sekolah unggulan kan dia waktu itu. Karena memang mereka yang ditergetakan (dapat beasiswa) adalah yang kurang mampu dan berprestasi,” jelas Maurits.

Maurits menambahkan, pemerintah daerah (pemda) wajib menindaklanjuti program pemerintah pusat membantu keluarga kurang mampu untuk mendapatkan bantuan berupa biaya sekolah.

“Program Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) ada melalui program Kartu Indonesia Pintar. Itu (pemda) wajib ditindaklanjuti, paling tidak kita mampu mendata dan menemukan mereka-mereka ini yang berprestasi tapi keluarganya kurang mampu,” kata Maurits.(red)