Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Manajemen Minta Maaf Atas Insiden Tahun Baru di Kai Meya Resort

×

Manajemen Minta Maaf Atas Insiden Tahun Baru di Kai Meya Resort

Sebarkan artikel ini
Tomohon, Kai Meya, Erick Mingkid
Manaje,men Kai Meya Resort saat menggelar konferensi pers soal insiden tahun baru

TOMOHON—Manajemen Kai Meya Resort meminta maaf atas insiden yang terjadi di lokasi yang tegrletak di Kelurahan Woloan Tiga Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon pada Senin (1/1/2024) sekira pukul 01.30 Wita yang sempat heboh di media sosial.

Dalam keterangan persnya Selasa (2/1/2024) di Kai Meya Resort, Erick Mingkid SH selaku kuasa hukum Kai Meya Resort meminta maaf kepada semua pihak yang terdampak dalam insiden tersebut.

‘’Kami tidak mentolerir tindakan kekerasan atau perilaku toidak pantas di lingkungan restoran kami,’’ kata Erick.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut kata Erick, pihak manajemen telah melakukan investigas dan mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan peraturan perusahaan dan akan mengambil tindakan internal yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan di waktu mendatang.

‘’Ya, insiden ini sudah ditangani pihak berwajib. Kami mendukung penuh terhadap proses hukum yang dilakukan dan sementara berjalan,’’ katanya didampingi Florence Kairupan, Feroandho Moningka selaku Public Relation dan sejumlah karyawan dalam keterangan persnya kepada wartawan.

Untuk menjamin kepercayaan pelanggan tambah Erick, pihak Kai Meya akan terus memperbaiki standar pelayanan dan memastikan keamanan bagi setiap pelanggan. ‘’Kami berkomitmen untuk transparan dan bekerja keras agar kejadian serupa tidak terulang dan memastikan pelanggan tetap merasa aman dan percaya menggunakan layanan kami,’’ tandasnya.

Diketahui, insiden yang terjadi di Kai Meya Resort tersebut heboh di media sosial dengan topik penganiayaan yang dilakukan oleh oknum security Kai Meya Resort terhadap pelanggan. Hanya saja, pihak manajemen membantah peristiwa yang dihebohkan di media sosial sehingga merasa perlu meluruskan insiden yang sebenarnya melalui media massa.

‘’Apa yang dikatakan penganiayaan, manajemen kami jelas membantah, karena yang terjadi adalah perkelahian antara oknum security dengan pelanggan yang telah mengganggu pelanggan lainnya,’’ jelas Erick dikuatkan beberapa karyawan yang terlibat langsung dalam insiden tersebut.

Dari penjelasan beberapa karyawan, malam itu AJK alias Dio, sudah hilang kontrol sehingga mengganggu pelanggan lainnya. Melihat kejadian tersebut, para karyawan dan security mengamankannya. Namun, yang mau diamankan malah mengamuk sehingga terjadi perkelahian dengan oknum karyawan atau security.

Hanya saja, dalam media sosial, disebutkan bahwa terjadi penganiayaan, mengakibatkan lebam di beberapa bagian tubuh. Atas insiden tersebut, Dio kemudian melaporkannya ke Polres Tomohon dengan nomor laporan LP/B/436/2024/SPKT/POLRES TOMOHON/POLDA SULAWESI UTARA dan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: LP/B/1.al I/2023/SPKT/POLRES TOMOHON/POLDA SULUT.

Dalam laporannya, Dio mengatakan sempat dihajar secara bersama-sama di salah satu ruangan. Bukan hanya itu, kalungnya seharga sekira Rp1.500.000 juga hilang.

Dalam penjelasannya, pihak manajemen mengaku, begitu terjadi isiden, pihaknya langsung menghubungi Polres Tomohon agar tidak terjadi insiden lebih parah.

Begitu dari pihak Polres Tomohon mendatangi lokasi kejadian, langsung dimediasi. Bahkan, Dio sudah meminta maaf atas apa yang dia lakukan.

‘’Herannya, dalam media sosial muncul hal seperti itu. Juga, muncul laporan di Polres Tomohon. Namun, karena telah dilaporkan, kami siap menjelaskan kejdian sebenarnya. Beberapa karyawan telah dimintai keterangan. Kami terus berupaya memediasi agar masalah ini tidak berlanjut dengan mencari Dio hingga ke kediamannya, namun hingga saat ini belum bertemu,’’ jelas Erick.

Sementara dari penjelasan beberapa karyawan, pihaknya tidak memperhatikan jika Dio memakai kalung. Kalaupun ada dan hilang, itu sama sekali tidak mereka ketahui. (red)