Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Asisten II Sitaro Sesalkan Kelangkaan Pertalite

×

Asisten II Sitaro Sesalkan Kelangkaan Pertalite

Sebarkan artikel ini
Suasana antre pertalite di APMS Karya Maranatha Siau

SIAU – Warga di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mengungkapkan kesulitan dalam mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Saat antrean di APMS Karya Maranatha Cabang Siau, warga menyatakan bahwa kelangkaan BBM Pertalite menghambat aktivitas sehari-hari mereka.
“Apakah sudah tidak ada solusi terkait masalah ini. Jujur saja, setiap hari kami harus mengantre sekitar 2 sampai dengan 3 jam di APMS,” ungkap sejumlah warga.
Dengan kondisi tersebut, warga berharap mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Karena menurut mereka, kondisi ini sudah berlangsung sejak bulan Desember tahun lalu.
“Sampai sekarang masih seperti ini. Bukan hanya menghambat pekerjaan, tapi juga aktifitas belajar mengajar anak-anak ke sekolah terganggu. Tidak ada pertalite, kami tidak bisa mengantar anak-anak ke sekolah,” keluh warga.
Terpisah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sitaro, Agus Tonny Poputra, menyatakan bahwa hasil penelusuran menunjukkan dugaan adanya praktik mafia BBM.
“Iya meskipun distribusi BBM lewat kapal penyalur baru tiba dalam sepekan, stok Pertalite di pulau Siau sudah habis,” tukas Poputra.
Mantan Ekonom Senior BNI Manado itu menyoroti peran pengecer yang disinyalir menimbun BBM untuk dijual dengan harga tinggi, sehingga merugikan masyarakat. “Harga dijual tinggi, dan ukurannya juga tidak benar,” tukas Poputra, kesal.
Dia juga menekankan lambatnya agen dalam menebus atau membeli BBM, keterlambatan kapal, serta perilaku pengelola di lapangan sebagai faktor penyebab kelangkaan.
“Pemerintah Daerah berharap agar para agen BBM di Sitaro memperbaiki manajemen stok mereka dan tidak merugikan masyarakat,” kata dia.
Poputra menegaskan perlunya kerjasama untuk mengatasi permasalahan ini dan mendorong transparansi dalam distribusi BBM. “Perlu kerjasama semua pihak, agar masalah ini dapat teratasi,” ucapnya.(stg)