Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Balai Perumahan Sulut Kebut Pembangunan Rusun Kejati

×

Balai Perumahan Sulut Kebut Pembangunan Rusun Kejati

Sebarkan artikel ini
Areal pembangunan yang masih ditutupi seng

MANADO – Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi 1 Sulut mengebut pembangunan Rumah Susun Kejaksaan Tinggi Sulut di Teling Manado. Proyek penyediaan Rusun untuk pegawai Kejaksaan di Sulut tersebut rencananya akan selesai tahun ini.

Kepala BP2P Sulawesi 1 Recky W. Lahope menyebutkan Kementerian PUPR berkomitmen menyediakan perumahan layak bagi banyak kalangan sesuai dengan kebutuhan, dan juga kemampuan anggaran pemerintah.

“Rusun Kejaksaan Tinggi Sulut tersebut sudah lama diusulkan, dan disetujui tahun lalu. Sebelumnya lokasi itu adalah komplek perumahan pegawai Kejaksaan Sulut,” ungkap Lahope.

Disebutkan juga bahwa pembangunan sudah cukup mendesak karena komplek perumahan tersebut rawan banjir, dan kerap mengganggu kenyamanan penghuninya.

“Sebelum kami bangun Rusunnya, Pemprov Sulut lebih dulu melakukan pematangan dan penataan lahan untuk menghindari banjir,” kata Lahope.

Kadis Perumahan Permukiman dan Pertanahan Sulut Steve Kepel membenarkan Pemprov menata lebih dulu lahannya sebelum dibangun Rusunnya.

“Kita naikkan talud hampir tiga meter di bagian pinggir sungai kecil di situ. Soalnya semua (warga) sudah maklum kalau di lokasi itu selalu banjir,” kata Kepel.

Menurutnya, Gubernur Olly Dondokambey memerintahkan agar pembangunan Rusun Kejaksaan harus disokong Pemprov Sulut karena sebagai mitra kerja dalam membangun Sulut. “Makanya, Pak Gubernur juga yang melobi Kementerian PUPR agar membantu penyediaan Rusun untuk pegawai Kejaksaan. Sangat penting juga lahannya ada, milik Kejaksaan,” ungkap salah satu kandidat kuat Sekprov Sulut ini.

Lahope juga mengamini bahwa perjuangan Gubernur Olly di Kementerian PUPR sehingga keluar persetujuan pembangunan Rusun Kejaksaan Sulut bisa terealisasi. “Kami tidak meragukan komitmen dan perjuangan Pak Gubernur OD untuk pembangunan infrastruktur di Sulut, termasuk penyediaan perumahan,” kata salah satu anggota pengurus P/KB Sinode GMIM ini.

Sementara PPK Rusun dan Rusus Satker Penyediaan Perumahan Sulut Lanny Mamudi menjelaskan, Rusun Kejaksaan Sulut dibangun dengan konstruksi tiga lantai, dengan 44 kamar tipe 36. “Kontrak kerjanya multiyears sejak akhir 2021. Sebelumnya direncanakan selesai Agustus ini, tapi ada kendala teknis di lapangan sehingga diperpanjang sampai akhir tahun 2022,” ungkap Mamudi.

Sekadar referensi, Rusun tersebut dibangun dengan dana APBN 2021-2022 senilai Rp19,77 miliar. Dikerjakan oleh PT Cipta Adhi Guna. Saat ini sudah selesai lantai 2, dan sementara pembuatan struktur tiang di lantai 2.

“Jika sudah selesai, langsung diisi dengan furnitur karena pengadaan furnitur sementara berproses di LPSE,” kata Mamudi.(red)