Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Nonton Bareng Final Piala Dunia 2022 Diduga Gunakan Dana Media di Diskominfo Tomohon

×

Nonton Bareng Final Piala Dunia 2022 Diduga Gunakan Dana Media di Diskominfo Tomohon

Sebarkan artikel ini
final piala dunia 2022, nonton bareng, Diskominfo Tomohon
Wali Kota Tomohon dan jajaran saat nonton bareng final piala dunia 2022. (foto: ist)

TOMOHON—Masih ingat nonton bareng final Piala Dunia Sepak Bola 2022 yang digelar di kompleks Menara Alfa Omega 18 Desember 2022 lalu? Kegiatannya berlangsung sukses dan Argentina menjadi juara dunia setelah menundukkan Perancis.

Kegiatan yang digelar dalam rangka Festival Hari Besar (FHB) oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tomohon diduga dibiayai oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tomohon dengan menggunakan anggaran yang sebenarnya diperuntukkan bagi media.

Untuk membiayai nonton bareng tersebut, sejumlah media diminta untuk memasang advertorial. Dan, media yang memasang advertorial sama sekali tidak memperoleh bayaran. Kontan saja media yang ditawarkan seperti itu menolak.

‘’Saya ditawarkan oleh SM, staf yang sehari-harinya menangani media di Diskominfo untuk memasang advertorial. Awalnya, merasa senang karena ditawarkan memasang advertorial. Tentunya akan memperoleh bayaran dari situ. Namun, dalam pembicaraan, ternyata media saya tidak mendapat apa-apa,’’ aku salah seorang wartawan yang meminta namanya tidak dipublish.

final piala dunia 2022, nonton bareng, Diskominfo Tomohon
Nonton bareng pertandingan final piala dunia sepak bola di kompleks Menara Alfa Omega Tomohon

Sama halnya dengan wartawan media lainnya yang ditawarkan memasang advertorial. Tapi, karena tidak disepakati akhirnya tidak memasang advertorial tersebut.

‘’Mungkin saja mereka memilih media lain yang mau memasang advertorial tanpa dibayar demi nonton bareng final Piala Dunia,’’ tambah wartawan tersebut.

Diketahui, untuk media di Kota Tomohon yang dianggarkan di Diskominfo di tahun 2022 berada pada kisaran 2,863 milliar. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi 80 media. Hanya saja, dalam penerapannya hanya diberlakukan kepada 54 media saja. Alasannya anggaran tidak mencukupi.

Kepala Diskominfo Kota Tomohon Royke A Roeroe SP MAP ketika dikonfirmasi tidak mau memberikan penjelasan. Berkali-kali diminta tidak ada respons. (red)