TOMOHON—Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 telah usai dan kini tinggal menunggu rekapitulasi pebghtingan perolehan suara. Ada daerah yang sudah selesai, namun ada yang masih sementara dihitung. Di tengah hiruk pikuk Pemilu, mulai dari money politic dan layak tidaknya calon di Kota Tomohon, ada satu cerita menarik. Apa itu? Dari sekian banyak Calon Anggota Legislatif (Caleg) baik untuk DPRD Kota Tomohon maupun DPRD Provinsi Sulut, ada yang tidak membayar suara pemilih.
Dia adalah Ir Miky Junita Linda Wenur MAP (MJLW), Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Tomohon. Kendari tidak membayar suara pemilih, namun Ketua Komisi III DPRD Kota Tomohon ini mampu meraup suara kedua terbanyak untuk Caleg Provinsi di Kota Tomohon.
Sekretaris Komisi Wanita/Kaum Ibu GMIM tiga periode ini hanya berada di bawah Dra Vonny J Paat, Caleg Provinsi Sulut dari PDIP. MJLW memperoleh 6.227 suara di Kota Tomohon di bawah Vonny Paat yang meraup 8..478 suara.
Dengan begitu, suara yang diperoleh Miky Wenur adalah murni, tanpa embel-embel. Ini menandakan kecintaan pemilih terhadap figur yang merakyat dan selalu memperjuangkan kepentingan rakyat itu.
Para kader Golkar seperti Wilhem Gontha, Jois Pontoh, Oktavianus Sambouw dan Helky Rares mengapresiasi Miky Wenur yang memperoleh suara di peringkat kedua dengan tidak membayar pemilih seperti yang lainnya.
‘’Ini membuktikan bahwa Ibu Miky Wenur memiliki pemilih yang cerdas dan rela tidak dibayar untuk memilih. Jarang ada caleg yang memilih untuk tidak membayar pemilih seperti itu. Salut untuk ketua kita,’’ kata Sambouw dan Rares, diamini Gontha dan Pontoh.
Suara Miky Wenur sendiri di Minahasa, dikabarkan memang tidak begitu signifikan. KPU Minahasa saat ini masih sementara melaksanakan rekapitulasi penghitungan perolehan suara para caleg yang belrangsung di Hotrel Yama Tondano. Data yang diperoleh media ini, suara Miky Wenur di Minahasa berjumlah seribuan suara. (red)
