Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Trans Sulawesi di Lolak, Jadi ‘Destinasi Wisata’ Dadakan

×

Trans Sulawesi di Lolak, Jadi ‘Destinasi Wisata’ Dadakan

Sebarkan artikel ini
Kecamatan Lolak sebagai pusat Kota Bolmong terus dipercantik

BOLMONG — Sejak beberapa hari terakhir ini, jalan trans Sulawesi tepatnya di Desa Lalow, Lolak, dan Lolak Tombolango, Kecamatan Lolak, sering menjadi tempat santai atau lokasi pariwisata dadakan dari masyarakat setempat maupun pelintas jalan yang melewati jalur tersebut. Pasalnya, sejak Sabtu (14/8/2021) akhir pekan lalu, pemerintah telah memasang lampu-lampu jalan yang indah, apalagi berjejeran pohon tabebuya dan bunga Bugenville, sehingga lokasi tersebut kerap menjadi tempat berswafoto oleh masyarakat.

Ya ini merupakan langkah dari Pemkab Bolmong untuk mempercantik pusat kota, sehingga selama empat tahun masa kepemimpinan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) dan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk (YRT), telah banyak pembangunan yang dilakukan di berbagai bidang. Baik infrastruktur jalan, pertanian, perikanan, pendidikan, serta kesehatan serta bidang pelayanan masyarakat.

Pada pembangunan infrastruktur, khususnya Ibu Kota Kabupaten Lolak, Kecamatan Lolak, pembangunan mulai dari pelebaran jalan, yang disertai dengan penanaman bunga Tabebuya di median jalan hingga program Penerangan Jalan Umum (PJU).

Menurut Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Soehendra Hamin, hingga kini masih terus melakukan penataan kawasan ibu kota kabupaten. Dia menjelaskan, tahun 2021 ini sebanyak 137 titik PJU dipasang di sepanjang jalur jalan trans Sulawesi tepatnya di Kecamatan Lolak, Ibu Kota Kabupaten Bolmong. Menurutnya, program PJU ini merupakan salah satu komitmen Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow. “Salah satunya PJU dan ini adalah kewajiban kita, yang merupakan dinas pelaksana teknis,” jelasnya.

Ia menyebutkan, satu tiang PJU terdiri dua mata lampu, untuk menerangi sisi jalur kiri dan kanan, sehingga ada 274 mata lampu. “Saat ini pun sudah rampung, dan telah dilakukan uji coba beberapa kali pada malam hari,” ungkapnya.

Suasana cahaya lampu yang menerangi ibu kota kabupaten “Apalagi kita akan memasuki momentum HUT RI ke 76 tahun,” sambungnya. Selain itu, Hendra menjelaskan, setiap tiang dipasang panel untuk space iklan atau papan reklame yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Panel tersebut merupakan gagasan dari Bupati agar di samping untuk mempercantik jalan, juga dapat memberikan sumbangsih pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). “PJU ini menggunakan sensor cahaya. Jika sudah memasuki malam hari, lampu akan menyala secara otomatis dan di pagi hari akan padam secara otomatis,” jelasnya.

Aldi Damopolii, salah satu pemilik kedai Boba di Desa Lolak Tombolango, berharap dengan pemasangan PJU tersebut bisa mendukung peningkatan omzet usahanya. “Selain kesan kota makin terlihat, insya Allah omzet juga bisa semakin meningkat. Karena tempat yang terang memberikan kesan aman, terlebih ini kan jalan trans yang banyak dilalui warga dari luar Lolak,” ucap Aldi.

Sebelumnya Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow memimpin langsung penanaman bunga Tabebuya di jalur trans Sulawesi. Ruas jalan dengan panjang 4 kilometer dengan lebar 15 meter itu, sejak pagi ramai dengan dikerahkan ratusan ASN untuk menanam bunga.

Setiap ruas jalan, dibagi jarak dan menjadi tanggungjawab setiap perangkat daerah untuk ditanami bunga. Bunga yang dipilih dengan jenis Bugenvil dengan berbagai warna. Selain Bugenvil, rumput gajah ikut ditanam. Rumput jenis ini memiliki karakter unik. Pertumbuhannya menyamping dan tidak tumbuh tinggi seragam dan berwarna hijau pekat sehingga sangat cocok ditanam di taman.

Yang menarik dari rumput gajah mini ini adalah tampilannya yang pendek, berdaun kecil dan pertumbuhannya seragam sehingga selalu terlihat rapi dan menarik. Rumput gajah bisa menjadi pilihan terbaik untuk menghijaukan taman, karena rumput ini tidak memerlukan perawatan secara khusus dan tidak harus memotongnya setiap bulan. Taman yang ada di tengah jalan tersebut, nantinya akan menghiasi wajah ibukota kabupaten yang menjadi impian warga.

Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, perlu kesadaran akan pentingnya lahan hijau, hutan kota, atau taman kota. Menurutnya hal ini merupakan fenomena di banyak daerah. Selain jenis Bunga Bugenvil dengan jenis warna warni yang ditanam, ada juga jenis Bunga Tabebuya yang disiapkan. Bunga yang berasal dari Brasil itu, dinilai cocok dengan kondisi alam di Bolmong karena mampu menahan panas.

Tabebuya kuning atau Pohon terompet emas adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara Brasil dan termasuk jenis pohon besar. “Seringkali tanaman ini dikira sebagai tanaman Sakura oleh kebanyakan orang, karena bila berbunga bentuknya mirip seperti bunga sakura. Namun kedua tanaman ini sebenarnya tidak berkerabat. Pohon Tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok, di saat musim berbunga maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras,” kuncinya.(cly)