Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

BI Sulut-Lantamal VIII Gelar Ekspedisi Cinta Rupiah di Wilayah 3T Sulut

×

BI Sulut-Lantamal VIII Gelar Ekspedisi Cinta Rupiah di Wilayah 3T Sulut

Sebarkan artikel ini
Pemasangan rompi Tim Ekspedisi oleh Arbonas Hutabarat

BITUNG — Untuk ke-2 kalinya Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara bersama Lantamal VIII Manado melakukan ekspedisi ‘Cinta Rupiah’ ke wilayah perbatasan NKRI. Minggu (24/10/2021) siang, telah diberangkatkan Tim Ekspedisi dari Bank Indonesia Sulut dan prajurit TNI AL Lantamal VIII Manado dengan KRI Kakap-811. Ekspedisi ini akan berlangsung hingga 29 Oktober 2021.

Ekspedisi dilepas langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Arbonas Hutabarat, Danlantamal VIII Manado Brigjen TNI I Wayan Ariwijaya, dan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri di Dermaga Samuel Languju Satuan Patroli (Satrol) Lantamal VIII di Bitung.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Arbonas Hutabarat, Bank Indonesia yang merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengedarkan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI mendorong penggunaan rupiah sebagai alat pembayaran utama. Hal ini sesuai UUD 1945 dan UU Nomor 7 tahun 2011.

“Salah satu programnya adalah melalui “Ekspedisi Layanan Kas Kantor Perwakilan BI Sulut di Kepulauan Terdepan dan Terluar serta Terpecil (3T) di Sulut, ini,” ujar Arbonas saat pelepasan Tim Ekspedisi di Dermaga Samuel Languju, Bitung.

Menurut Arbonas terealisasinya pelaksanaan kas keliling di beberapa pulau di Kabupaten Kepulauan Talaud ini merupakan kerjasama dengan TNI AL. Hal ini berdasarkan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama antara BI dengan Mabes TNI AL tentang pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang rupiah dari dan ke BI atau perwakilan BI, serta wilayah perbatasan, berupa pulau pulau terdepan dan terluar serta terpecil di NKRI. “Intinya menjadikan rupiah perkasa di seluruh wilayah NKRI,” ujar Hutabarat.

KRI Kakap-811 mulai meninggalkan dermaga Samel Languju Bitung menuju Kepulauan Talaud

Arbonas juga menegaskan bahwa upaya ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas uang rupiah yang cukup, dan dalam kondisi layak edar. Dalam ekspedisi ini BI Sulut menyertakan 11 personel.

“Yang rusak dan tak layak edar kita tarik, dan uang dengan kondisi baru untuk semua pecahan kira edarkan,” katanya. “Sekitar 3 miliar yang kami siapkan di 10 kas yang akan diedarkan di wilayah Kepulauan Talaud. Yakni di Kecamatan Kabaruan, Kecamatan Beo, Kecamatan Lirung, dan Kecamatan Miangas,” tutur Hutabarat didampingi perwakilan dari Departemen Pengelolaan Uang Kantor Pusat BI, Imaduddin Sahabat.

Sementara Danlantamal VIII Manado Brigjen TNI I Wayan Ariwijaya mengatakan kerjasama pengawalan dan penjagaan yang disatukan dalam ekspedisi, ini adalah bentuk menjaga kedaulatan NKRI.

“Tugas kami menjaga kedaulatan NKRI, dan kerjasama dengan BI merupakan bagian dari menjaga kedaulatan. Kami ingin pastikan bahwa mata uang kita, rupiah harus perkasa,” tukas Ariwijaya.

Ariwijaya juga berterima kasih kepada BI yang mempercayakan pihaknya menjadi bagian dari Tim Ekspedisi Bakti Untuk Negeri itu. “KRI, termasuk Kakap-811, tugas utamanya melakukan patroli serta melakukan sosialisasi cinta tanah air pada masyarakat. Dan Ekspedisi kas keliling kepulauan dengan Bank Indonesia ini salah satu misi sosialisasi cinta tanah air,” tambah Ariwijaya.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili Wali Kota Bitung Maurits Mantiri menyebut di Sulut terdapat 59 pulau berpenghuni. Katanya, seperti wilayah lain juga bahwa masyarakatnya melakukan aktivitas ekonomi.

“Sehingga kami menilai ekspedisi ini melakukan pelayanan yang luar biasa untuk masyarakat. Ini buktinya pemerintah kita tidak pilih kasih,” ujar Gubernur seperti dikutip Mantiri.(red)