Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

Direct Call Ekspor Manado – Narita Mulai Lagi

×

Direct Call Ekspor Manado – Narita Mulai Lagi

Sebarkan artikel ini
Pelepasan komoditas ekspor lewar direct call ke Narita Jepang, Rabu (02/02/2022) malam ini.

MANADO – Setelah terhenti sejak akhir November 2021, direct call ekspor komoditas ke Jepang melalui Bandar Udara Sam Ratulangi Manado kembali dilanjutkan. Rabu (02/02/2022) pukul 22.00 WITA malam ini, 14,488 ton ikan segar dan natural soap diterbangkan ke Bandara Narita, Jepang.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sulawesi Utara Edwin Kindangen pengiriman komoditas ekspor lewat direct call perdana di 2022 ini menggunakan pesawat Garuda Airbus wide body A330-300.

“Kapasitas cargonya sampai 40 ton, tapi yang kita kirimkan malam ini hanya 14 ton lebih,” kata Kindangen.

Menurut Kindangen, dalam suasana pandemi Covid-19 ini Pemprov Sulut dan instansi terkait ekspor terus berusaha agar direct call ke Jepang terus berjalan untuk peningkatan ekspor dari Sulut.

“Pemprov Sulut melalui Pak Gubernur (Olly Dondokambey) bahkan memberikan stimulus berupa subsidi lewat anggaran APBD kepada para eksportir tujuannya untuk menjadikan Sulut sebagai gate way Asia Pasifik,” kata Kindangen.

Hadir dalam pelepasan ekspor dengan Garuda A330-300 itu antara lain Kadis Kelautan dan Perikanan Sulut Tineke Adam, GM Angkasa Pura Bandara Samrat Minggus Gandeguai, GM Angkasa Pura Logistik, Kabid Pemaduan Sistem Dishub Sulut Jeffry Worang, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengandalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Manado Muhlin SPi MSi, General Manager Garuda Indonesia Manado Vonny Pinontoan, Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut Darwin Muksin, dan perwakilan Kanwil Bea Cukai Sulbagtara.

Manifest Cargo ekspor komoditas yang dikirim malam ini, didominasi oleh produk perikanan

Terkait telah dimulai kembali program direct call ekspor ke Jepang, kata Minggus Gandeguai, karena pada akhir 2021 Bandara Sam Ratulangi Manado kedatangan armada baru fasilitas Penyelamatan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK). Fasilitas ini membuat bandara naik kelas menjadi kategori delapan dan siap melayani pesawat berbadan lebar (wide body) yakni Airbus 330-300.

“Prosesnya sudah selesai, buktinya Airbus 330-300 sudah bisa masuk. Kargo lebih banyak yang bisa diangkut, penumpang juga bisa ikut meningkat,” ungkap Minggus.

Sementara Kepala BKIPM Manado, Muhlin mengatakan BKIPM sebagai otoritas kompeten dalam jaminan kesehatan ikan dan mutu hasil perikanan menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi atas keberlanjutan direct call Manado – Narita Jepang, apalagi yang diekspor pada kesempatan ini lebih dari 93% adalah komoditi perikanan.

“Tentu kami memberikan dukungan penuh dengan memberikan layanan sertifikasi kesehatan ikan dan mutu hasil perikanan 24 jam per hari dan 7 hari per minggu. Ini sebagai bentuk jaminan mutu dan keamanan perikanan dari kami, sekaligus sebagai persyaratan diterimanya di negara tujuan ekspor (Jepang),” kata Muhlin kepada www.gosulut.com.

Selain jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, katanya, perlu juga adanya kontinuitas produk/barang yang akan diekspor sesuai target yang disepakati dengan pihak airline (Garuda).

“Untuk itu perlu dibangun interkoneksi dengan daerah atau provinsi lain untuk memenuhi target jumlah kargo,” tambahnya.

Harapan Muhlin terhadap kontinuitas direct call ekspor ini karena terbukti telah memberi keuntungan besar bagi pelaku usaha, khususnya efisiensi di sisi ekspedisi (angkutan kargo).

“Selama berlangsungnya direct call sejak September 2020, hingga terakhir di November 2021, kami sudah hitung telah terjadi efisiensi 56 persen, terutama dari aspek angkutan,” ungkap  Muhlin.

Kelegaan saat ini tengah dirasakan Kadis DKP Sulut Tineke Adam. Betapa tidak, selama dua bulan (Desember 2021 – Januari 2022) tidak ada direct call, para eksportir ikan galau lantaran permintaan dari buyers di Jepang terus berdatangan sementara kargo tidak jalan.

“Ada beberapa eksportir terpaksa memilih jalur lama ke Jakarta dengan biaya kargo yang lebih besar demi menjaga kepercayaan dari buyers,” kata Tinneke.

“Untungnya Pak Gubernur (Olly) memiliki semangat yang tinggi dan jaringan luas di pusat, sehingga syarat untuk fasilitas Penyelamatan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran mampu didatangkan secepatnya,” ujarnya menambahkan.(bahtin)