Scroll untuk baca berita terbaru
banner 325x300

BKKBN Apresiasi Tomohon Berhasil Turunkan Stunting Hingga 13,7%

×

BKKBN Apresiasi Tomohon Berhasil Turunkan Stunting Hingga 13,7%

Sebarkan artikel ini

TOMOHON – Kota Tomohon menjadi daerah terendah prevalensi stunting di Sulut dengan angka 13,7 persen. Untuk itu Tomohon pun telah menunjukkan komitmen sebagai penggerak percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan mencanangkan 44 Kampung KB.

Deputi Pengendalian Penduduk DR Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng mengatakan perlu dilakukan pemberdayaan kelompok masyarakat dengan membentuk Kampung Keluarga Berkualitas (KB) untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting. Hal ini disampaikan Bonivasius didampingi Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Sulut Ir. D. Tino Tandaju, Wali Kota Tomohon Caroll Senduk dan Ketua TP-PKK Tomohon drg. Jeand’arc Senduk-Karundeng saat mencanangkan 44 Kampung KB, di SMA Kristen 1 Tomohon, Selasa (28/3/2023).

44 Kampung KB yang dicanangkan itu berada di 44 kelurahan se-Kota Tomohon.

Pada kesempatan itu, Deputi Bonivasius Prasetya dan Wali Kota Caroll Senduk juga mencanangkan Sekolah Siaga Kependudukan di SMA Kristen 1 Tomohon.

Kepala SMA Kr 1 Tomohon, Ferly Rau S.Pd menerima piagam penghargaan Sekolah Siaga Kependudukan yang diserahkan langsung oleh Deputi Bonivasius Prasetya.

Tino Tandaju dalam sambutannya berterima kasih atas partisipasi dan peran serta pemangku kepentingan serta mitra kerja di Kota Tomohon dalam membangun Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 prevalensi stunting di Kota Tomohon sebesar 13,7% atau turun 4,6% dari prevalensi tahun 2021 yaitu sebesar 18,3 %.

“Hasil pengukuran ini menempatkan Kota Tomohon sebagai satu-satunya kabupaten/kota di Sulawesi Utara yang sudah mencapai target tahun 2024, yaitu harus berada di bawah 14%,” ungkapnya.

Sementara itu, Deputi DR Bonivasius Prasetya mengapresiasi Kota Tomohon yang telah berhasil menurunkan angka Prevalensi Stunting dari 18,3% di tahun 2021 menjadi 13,7% di tahun 2022 berdasarkan data SSGI.

Bonivasius berharap pencapaian tersebut tidak membuat para pemangku kepentingan di Tomohon jadi lengah.

“Api terus menerus melakukan sinergitas yang baik dengan berbagai pihak untuk menurunkan bahkan menghilangkan angka stunting khususnya di Kota Tomohon,” kata dia.

Wali Kota Caroll Senduk mengatakan, keberhasilan Pemkot Tomohon dalam penurunan prevalensi stunting berdasarkan SSGI 2022, diharapkannya bisa mewujudkan cita-cita untuk Kota Tomohon Zero Stunting.

“Kota Tomohon akan terus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dan mitra kerja, terutama pengambil keputusan untuk mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting,” Senduk menegaskan.(red)